Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Ekonomi Indonesia Terbesar ke-4 Dunia, Tapi Bukan Besok atau Lusa

SENIN, 08 JANUARI 2024 | 13:03 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perekonomian Indonesia diprediksi akan menyalip Jepang sebagai salah ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2050 mendatang.

Laporan itu diungkapkan dalam proyeksi pertumbuhan global jangka panjang 2050 yang dirilis PricewaterhouseCoopers (PwC).

Dalam proyeksi itu, posisi Indonesia akan berada di bawah China, India, dan AS, yang masing-masing menduduki di posisi 1, 2, dan 3, dengan kenaikan yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi global

Kepala Ekonom PwC, John Hawksworth, mengatakan pertumbuhan tersebut akan disokong oleh negara-negara emerging market, yang secara bertahap akan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB dunia seiring berjalannya waktu.

"Kami memproyeksikan perekonomian dunia akan berlipat ganda pada tahun 2042, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan sekitar 2,6 persen antara tahun 2016 dan 2050," ungkapnya, seperti dikutip Senin (8/1).

Ke depannya, PwC melihat pergeseran kekuatan ekonomi global dari negara-negara maju, terutama di Eropa, ke negara-negara berkembang di Asia dan negara-negara lain.

Menurut kepala PwC itu, negara-negara E7 (emerging seven) dapat menyumbang hampir 50 persen PDB dunia pada tahun 2050, sementara pangsa G7 menurun menjadi hanya di atas 20 persen pada 2050.

Lebih lanjut, pada tahun 2050 mendatang, Hawksworth menjelaskan negara-negara berkembang seperti Meksiko dan Indonesia kemungkinan besar akan mengalami kenaikan yang  lebih besar dibandingkan Inggris dan Perancis, sementara Pakistan dan Mesir kemungkinan akan melampaui Italia dan Kanada.

Di sisi lain, dalam hal pertumbuhan, dikatakan Hawksworth, Vietnam, India, dan Bangladesh juga dapat menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat hingga tahun 2050, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 5 persen per tahun.

Kemudian, PwC melihat masa depan Nigeria, yang memiliki potensi untuk menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Afrika dan dapat menaikkan peringkat PDB dari peringkat ke-22 ke peringkat ke-14 pada tahun 2050.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Wamen Stella: Baris-Berbaris Mengajarkan Kerja Harus Berirama

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:53

Bukan Cuma Huawei, Samsung Juga akan Ciptakan Ponsel Lipat Tiga

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:40

107 Pelanggar di Priok Dapat 'Surat Cinta' Polisi

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:32

Prabowo Ajarkan Kesederhanaan Pakai Hercules, Bukan Jet Pribadi

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:19

Sritex Punya Utang Jumbo ke Puluhan Bank, Paling Banyak BCA

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:03

Mahyeldi-Vasco Kuasai 18 Kabupaten-Kota

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:57

Netanyahu Ngumpet di Bunker Usai Israel Serang Iran

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:55

Tiongkok dan UE Sepakat Selesaikan Perselisihan Tarif EV dengan Dialog

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:39

Prabowo: Pimpinan Juga Harus Lapar Kalau Anak Buah Kelaparan

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:32

Timteng Memanas, Israel Jatuhkan Jet Tempur ke Iran

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:23

Selengkapnya