Berita

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, saat menyampaikan pandangan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1)/Istimewa

Politik

DEBAT PILPRES 2024

Prabowo Akan Jalankan Politik Tetangga yang Baik Melalui Kebijakan Luar Negeri yang Otonom

MINGGU, 07 JANUARI 2024 | 22:38 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Saat menyampaikan visi misi dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1), calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa visi utama dirinya bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka adalah menjalankan politik tetangga yang baik.

“Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak, kita akan menjalankan politik tetangga yang baik,” ucap Prabowo.

Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju ini berkomitmen untuk mempertahankan tradisi panjang kebijakan luar negeri yang otonom dan asertif. Dengan menjauhi aliansi geopolitik, Indonesia dapat meningkatkan hubungan baik dengan semua negara guna mewujudkan perdamaian.

Dalam kondisi seperti ini, diharapkan akan terjalin kolaborasi yang saling menguntungkan untuk membantu mencapai tujuan ekspansi ekonomi nasional.

Prabowo menegaskan, landasan membina hubungan internasional yang positif adalah penerapan kebijakan politik tetangga yang baik. Hal ini meneruskan tradisi panjang kebijakan luar negeri Indonesia yang transparan dan terbuka.

Kebijakan ini tidak hanya diberlakukan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan pada 1945, namun juga diberlakukan jauh lebih awal. Yaitu ketika negara ini masih berbentuk monarki dan terlibat dalam perdagangan internasional yang aktif.

Inilah semangat kemerdekaan yang tidak mencakup bergabung dengan aliansi atau blok apapun dalam geopolitik. Sebab Indonesia menghormati semua negara, besar dan kecil. Selain itu, sejumlah negara tersebut memiliki hubungan sejarah dengan Indonesia.

Misalnya, Amerika Serikat yang membantu meyakinkan Belanda untuk berunding dan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada masa perang kemerdekaan. Atau China yang kini memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

”Prinsip kebijakan luar negeri saya, seribu kawan terlalu sedikit dan satu musuh terlalu banyak. Kita ingin melaksanakan politik tetangga baik, good neighbour policy, karena kita butuh suasana yang damai, suasana yang saling menguntungkan,” ungkap Prabowo dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

Dituturkan Prabowo, menciptakan peluang bagi negara-negara sahabat untuk berinvestasi di Indonesia adalah salah satu cara untuk menumbuhkan politik tetangga yang baik dan saling menguntungkan.

Di mana posisi Indonesia dalam bidang ini semakin bergantung pada kapasitas untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Misalnya, Indonesia dapat mengambil manfaat dari hal ini dan menjadi pemimpin di ASEAN.

Prabowo juga menekankan, tidak hanya politik tetangga yang baik yang menekankan pada hubungan yang bermanfaat untuk mencapai tujuan perekonomian nasional, tetapi juga upaya berkelanjutan Indonesia untuk mendorong perdamaian.

Antara lain dilakukan dengan mengadvokasi penyelesaian diplomatik atas konflik di Palestina dan Ukraina. Indonesia masih mendukung kemerdekaan Palestina, khususnya terkait dengan negara tersebut.

Selain itu, Prabowo berharap para pemimpin dunia lebih berkomitmen untuk memajukan perdamaian. Hal ini ditunjukkan dengan berkumpulnya beberapa pemimpin dari negara-negara lawan yang cukup besar. Ia menyatakan bahwa para pemimpin negara-negara kuat lebih memilih menghindari konflik terbuka jika konflik tersebut tidak memberikan hasil yang signifikan.

Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Soal Olok-olok Partai Gelora, MKD Sudah Periksa Pelapor Mardani

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:38

Ronaldo Mundur dari Pencalonan Presiden CBF, Ini Alasannya

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20

12.104 Personel dan 167 Pos Disiapkan Polda Sumut untuk Pengamanan Idulfitri

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:59

Soal Penggeledahan Kantor bank bjb, Dedi Mulyadi: Ini Hikmah untuk Berbenah

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:46

Redam Keresahan Masyarakat Soal MinyaKita, Polres Tegal Lakukan Sidak

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:35

Polemik Pendaftaran Cabup Pengganti, Ini yang Dilakukan KPU Pesawaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:17

PHK Jelang Lebaran Modus Perusahaan Curang Hindari THR

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:59

Dapat Tawaran Main di Luar Negeri, Shafira Ika Pilih Fokus Bela Garuda

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:39

Mendagri Soroti Jalan Rusak dan Begal saat Rakor Kesiapan Lebaran di Lampung

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:26

Siapkan Bantuan Hukum, Golkar Jabar Masih Sulit Komunikasi dengan Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:33

Selengkapnya