Berita

Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yusuf Chudlori/Rep

Politik

Kisah Koalisi PKB-Gerindra, Cak Imin Tidak Pernah Diperhitungkan Prabowo

KAMIS, 04 JANUARI 2024 | 18:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kader Nahdlatul Ulama (NU) dikatakan tidak diperhitungkan di pentas nasional ketika bersama Partai Gerindra kala itu.

Hal itu disampaikan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yusuf Chudlori dalam diskusi virtual bersama JatengPos TV.

Pria yang akrab disapa Gus Yusuf ini menuturkan bahwa ketika PKB berkoalisi dengan Gerindra, kader NU tidak dianggap atau diperhitungkan oleh Prabowo Subianto.


“Jadi, ketika kita bersama Pak Prabowo waktu itu (saat koalisi) PKB-Gerindra, itu kans kader-kader NU di pentas nasional, itu tidak dihitung. Peta politik waktu itu, sama sekali tidak menghitung NU,” ujar Gus Yusuf dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/1).

Gus Yusuf menuturkan, kala itu muncul nama-nama pendamping Prabowo Subianto, beberapa di antaranya ada nama Menteri BUMN Erick Thohir dan juga putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka.

“Karena waktu itu kan, di Pak Prabowo ada Pak Erik dan Mas Gibran. Saya ini tidak dikehendaki,” imbuhnya.

Sedangkan di kubu Ganjar Pranowo, nama yang mencuat antara lain, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Sementara, untuk di kubu Nasdem, Anies dikatakan bakal didampingi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dari tiga kandidat itu, lanjut dia, tidak ada kader NU yang menjadi petinggi di pusat pemerintahan.

Namun akhirnya, Anies Baswedan mantap menggandeng Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, lantaran Prabowo sama sekali tidak memperhitungkannya kala itu.

“Makanya tiga-tiganya ini tidak menghitung kader NU. Itu yang menjadi keprihatinan PKB waktu itu. Ini juga yang harus dipahami oleh masyarakat, karena hari ini banyak yang memplesetkan awas perubahan nanti menjadi Khilafah, awas ideologi Pancasila mau digusur. Ini jelas tidak mungkin,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya