Indonesia memiliki posisi sebagai episentrum kawasan Asia Tenggara, sekaligus sebagai jalur nadi ekonomi dunia dan stabilisator geopolitik regional.
Berangkat dari hal tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bertekad mendorong peran aktif Indonesia dalam penentuan agenda besar dunia.
Hal ini didasarkan pada amanat para pendiri bangsa agar Indonesia secara bebas aktif ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Anies akan membahas hal ini dalam debat capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (7/1). Adapun tema debat seputar pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
"Kami akan memperkuat sistem dan strategi pertahanan negara yang adaptif terhadap dinamika global era baru yang penuh ketidakpastian, tantangan, serta ancaman konvensional dan nonkonvensional," kata Anies dalam dokumen visi, misi dan program kerja yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/1).
Selain itu, pasangan capres-cawapres yang diusung Partai Nasdem, PKS, dan PKB itu akan memperkuat diplomasi ekonomi dan sosial-budaya agar Indonesia dapat memanfaatkan berbagai potensi global untuk mewujudkan kemajuan dan keadilan.
"Mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi ancaman keamanan dari sektor pangan, energi, lingkungan, dan kesehatan yang dapat muncul akibat bencana alam, dinamika politik, perang ekonomi, pandemi, peperangan hibrida, dan lainnya," sambungnya.
Serta meningkatkan kemampuan Indonesia mengatasi ancaman siber sebagai bagian dari terorisme atau peperangan non konvensional.
"Mendorong penguatan keamanan maritim Indonesia melalui kerja sama multilateral untuk menghadapi ancaman non-negara seperti pengambilan kekayaan laut ilegal, pembajakan laut, serta penyelundupan narkoba," demikian pasangan Anies-Muhaimin.