Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Wujud

OLEH: NOVIYANTO AJI
SELASA, 02 JANUARI 2024 | 06:07 WIB

CERITA jalan hidup manusia biasanya sama. Yang disajikan sama. Itu-itu saja. Kadang membosankan. Kadang menggairahkan.

Perjalanan yang membosankan, kadang sudah diketahui arahnya.

Ada banyak kepayahan. Bukan satu, melainkan bertubi-tubi. Setiap perjalanan seperti tidak ada ujungnya. Namun semua tetap patuh pada keadaan.

Keadaan bisa membuat senang atau sebaliknya. Mengenangkan semua perjalanan yang dilalui, ada kalanya seseorang merasa kesepian.

Pada saat orang-orang sedang gegap gempita merasakan kehangatan berkumpul, bertegur sapa satu sama lain, ada kalanya kita berada dalam keterasingan. Bagai daun keladi terendam air, perasaan terkadang mengering tidak basah. Seperti tinggal di dunia tanpa penghuni.

Ya, perasaan keterasingan itu akan selalu ada. Di momen-momen tertentu.

Suatu saat kita tidak akan tahu di mana awal dan akhir. Itulah titik nadir.

Sang Pemberi Kuasa telah menetapkan untuk mencari kehidupan dunia. Sedangkan keinginan mencari kehidupan duniawi padahal telah ditetapkan untuk pengasingan diri. Ini memang  kemunduran dari cita-cita yang mulia. Tetap saja semua tergantung bagaimana orang menjalaninya. Apakah semata-mata untuk gagah-gagahan ataukah benar-benar mencari ridhoNya.

Memang menggantungkan diri pada yang Hak membutuhkan sikap penerimaan yang keras. Namun terkadang usaha-usaha yang keras tidak mampu menerobos dinding takdir. Bisa jadi itu merupakan sebuah kelalaian dalam apa yang diwajibkan padanya. Itu tanda-tanda butanya mata hati.

Tidak ada gunanya betapapun banyak energi yang dicurahkan untuk sebuah niat dan tujuan, jika semua itu tidak sesuai dengan keputusanNya.  

Manusia tidak bisa meletakkan setiap keinginan di atas kehendakNya, yang telah mengatur alam kasat dan tidak kasat serta menetapkan semua takdir. Yang bisa dilakukan hanyalah memfokuskan niat pada Dzat Yang Agung di balik semua penampakanNya.

Sayangnya, banyak cerita dalam ingatan manusia yang dianggap terlalu menyedihkan bahkan mengerikan untuk dikenang. Kalau sudah begitu, maka pilihannya  adalah diam. Menyapa hanya pada Sang Kekasih.

Yakinlah bahwa Sang Kekasih akan memenuhi doa dari setiap yang dipilih. Bukan sesuatu yang dipilih hamba, atau pada saat yang manusia inginkan.

Sejatinya, Sang Kekasih sedang menguji makhluk untuk tidak ragu terhadap janjiNya, meski janji itu tidak terlaksana. Hal itu supaya orang-orang tidak memadamkan cahaya hatinya. Dengan tidak padam cahaya hati, maka Dia akan membuka pintu, sehingga Sang Kekasih bisa dikenali.

Di situlah cahaya roh. Pengetahuan tentang DiriNya merupakan sebuah karunia. Dia mencipta dan memelihara di dalam dan sekitar ciptaan. Dia juga yang membuat kita terlena sepanjang waktu.

Jadi, tak perlu dibobol. Biarlah jika terus berada di kegelapan. Toh, kegelapan ada yang menciptakan. Mau diterangi cahaya, mau ditutupi sekalipun, semuanya sama. Dari sesuatu atau di dalam sesuatu atau di atasnya atau di bawahnya, juga sama. Betapa menakjubkannya wujud bila tampak dalam ketiadaan.

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Segala sesuatu di alam semesta terjadi sesuai dengan ketetapanNya. Semua sudah dicatat di lauhul mahfudz.

Penulis adalah wartawan Kantor Berita RMOLJatim

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya