Berita

Ilustrasi Foto/Net

Bisnis

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Stakeholder Logistik Diminta Optimalkan Target NLE

RABU, 27 DESEMBER 2023 | 14:39 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kebijakan National Logistic Ecosystem (NLE) atau ekosistem logistik nasional dibangun untuk mendorong kelancaran arus barang baik ekspor maupun impor.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau implementasi program NLE di Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/12) menyebut pentingnya capaian target..

“Diharapkan NLE dapat memenuhi target peningkatan ekspor yang dapat mengerek pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen,” kata Budi dalam keterangannya, Rabu (27/12).


Sambung dia, NLE merupakan platform digital layanan logistik yang terintegrasi mulai dari kedatangan kapal hingga ke pabrik.

“Sistem ini melibatkan sejumlah pihak yakni Kementerian/Lembaga, perusahaan, serta pelaku logistik,” jelasnya.

Hal itu berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokwi) kepada para pemangku kebijakan serta stakeholder terkait.

“Untuk itu, titik-titik pergerakan yang mendukung ekspor harus kita awasi. Oleh karenanya pemerintah membentuk NLE yang diinisiasi oleh Kemenkeu,” ungkap Budi.

Masih kata Menhub, saat ini jumlah ekspor nasional relatif meningkat tetapi belum signifikan.

Oleh karena itu, lanjut dia, berbagai pihak harus menyempurnakan lagi proses bisnis dari layanan di pelabuhan.

“Saya meminta Pelindo bersama unsur terkait seperti Custom, dan unsur terkait lainnya untuk meneliti kembali bagaimana ekspor bisa lebih ditingkatkan,” imbuhnya.

“Tidak hanya mengatur bagaimana kedatangan dan keberangkatan kapalnya, saja tetapi juga pergerakan barang yang datang dan keluar harus dikelola dengan baik,” tegas Budi.

Dia menjelaskan sebagai bentuk dukungan terhadap sistem NLE, pihaknya telah mengintegrasikan layanan NLE di 46 pelabuhan dan 6 (enam) bandara. Menhub mendorong penerapan NLE harus diawasi dengan baik.

Menurutnya, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat dapat dijadikan percontohan bagi pelabuhan lainnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hendri Ginting, Wakil Direktur Utama PT Pelindo II, Hambra, Regional Head 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo, Kepala KSOP Tanjung priok M. Takwim Masuku dan Direktur Strategi PT Pelindo Prasetyo.

Kemudian Direktur Utama PT Jakarta International Container Terminal Ade Hartono, Direktur Operasi SPTP Arif Rusman Y, Executive General Manager Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri, Group Head Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Ali Mulyono, Group Head Pelayanan Umum Andi Hamdani,  Senior Manager Umum Regional 2 Sofyan Gumelar.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya