Berita

Polisi Sri Lanka bersama narkotika yang berhasil disita/We News

Dunia

Operasi Anti-Narkotika Sri Lanka: Hampir 15.000 Orang Diringkus

MINGGU, 24 DESEMBER 2023 | 17:48 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Hampir 15.000 orang ditangkap dalam operasi anti-narkotika di Sri Lanka, dilakukan polisi dan militer selama satu minggu.

Berdasar keterangan polisi, operasi yang diberi nama "Yuktiya" atau "Keadilan" itu berhasil menyita sejumlah besar narkotika, mencakup 272 kilogram ganja, 35kg kokain, dan 9kg heroin, dengan total mencapai hampir 440kg.

"Sekitar 13.666 tersangka ditangkap, sementara hampir 1.100 pecandu ditahan dan dikirim untuk rehabilitasi wajib di fasilitas yang dikelola militer," kata polisi Sri Lanka, Minggu (24/12).

Pihak berwenang negara itu percaya, pulau di Samudera Hindia sering digunakan sebagai jalur transit perdagangan narkotika.

Mengutip Straits Time, penggerebekan yang melibatkan polisi dan tentara serta anjing pelacak, dilakukan di berbagai wilayah, termasuk Ibukota Colombo.

Polisi mengatakan, penggerebekan akan dihentikan pada hari Natal, karena petugas perlu dikerahkan untuk tugas-tugas terkait keamanan, dan operasi dilanjutkan setelah 26 Desember.

Meski mendapatkan dukungan dari sebagian masyarakat yang mendambakan penanganan tegas terhadap peredaran narkotika, tetapi juga mendapat kecaman dari aktivis hak asasi manusia.

Pengacara hak asasi manusia, Hejaaz Hizbullah, menegaskan, penggerebekan itu dianggap ilegal, karena dilakukan tanpa surat perintah penggeledahan, dan ia mendesak korban mencatat rincian petugas, untuk diambil tindakan hukum ke depannya.

Sementara itu aktivis hak asasi manusia lainnya, Ambika Satkunanathan, melalui media sosial, mengecam penggeledahan itu, dan menyatakan bahwa tindakan itu tidak didasarkan pada bukti dan hanya menargetkan daerah miskin.

"Polisi menangkap pengguna narkoba dan pengedar kecil-kecilan, tidak fokus pada penyelundup skala besar," katanya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya