Setelah sempat tertinggal dengan industri fintech di dalam negeri, Bank Mandiri terlihat melancarkan serangan baliknya terhadap industri tersebut, dengan kesuksesan aplikasi perbankan digitalnya.
Presiden Direktur Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan meningkatnya pengunduhan aplikasi perbankan digital, terutama Livin', telah meningkatkan kepercayaan diri mereka di tengah persaingan fintech yang ketat.
Peningkatan pesat bank digital di dalam negeri, seperti GoTo di Indonesia dan Sea di Singapura, serta startup-startup fintech sebelumnya telah mengancam posisi bank tradisional seperti Mandiri dalam mengikuti tren digitalisasi di sektor keuangan.
“Dengan banyaknya startup fintech, banyak yang berkomentar bahwa lembaga keuangan besar seperti Mandiri akan menjadi dinosaurus karena kita tidak mampu melakukan inisiatif transformasi digital,” kata Junaidi, seperti dikutip
Nikkei Asia, Rabu (20/12).
"Namun, kini bank tersebut mampu menunjukkan bahwa (kami) “menyerang balik" (terhadap) pemain yang mengklaim bahwa mereka akan mengakuisisi bisnis kami dan mengikis pangsa pasar kami,” sambungnya.
Pernyataan Presdir Bank Mandiri itu mengacu pada keberhasilan platform digital besar Livin' yang mengalami peningkatan lima kali lipat dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Aplikasi mobile banking yang diluncurkan pada 2021 itu diketahui telah memiliki 20 juta pengguna yang telah menawarkan hampir 90 fitur, termasuk layanan perbankan reguler, transfer uang lintas batas, investasi di reksa dana, serta pembelian tiket pesawat dan konser.
“Kami sekarang memiliki hampir 10.000 transaksi per detik secara rutin dan hingga 18.000 pada saat jam sibuk,” ujarnya seraya menambahkan bahwa hal ini tidak menimbulkan masalah karena Livin' dibangun dengan sistem yang mampu menangani 35.000 transaksi per detik.
Saat ini, Bank Mandiri bahkan tengah mengembangkan kapasitasnya hingga mencapai 60.000 transaksi per detik, sebuah angka fantastis yang dikembangkan untuk menjadi salah satu transaksi tertinggi di dunia untuk aplikasi mobile banking.
Berdasarkan catatan perusahaan riset CreditSights, Mandiri telah membukukan pertumbuhan laba bersihnya sebesar 27 persen yoy menjadi Rp39 triliun pada periode Januari hingga September, menunjukkan kinerja yang kuat di antara bank-bank lain di Indonesia.
Harga saham Mandiri juga telah meningkat 21 persen tahun ini, mengungguli bank-bank besar lainnya di Indonesia.