Berita

Acara ngopi bareng dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang pangarep di Taman Pantai Kartini, Rembang, Jawa Tengah, Minggu (17/12)/RMOLJateng

Politik

Ngopi Bareng Kaesang, Ratusan Petani Hutan di Rembang Sampaikan Unek-unek

SENIN, 18 DESEMBER 2023 | 02:28 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Ratusan petani hutan Rembang hadiri acara ngopi bareng dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang pangarep di Taman Pantai Kartini, Rembang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Koordinator Semut Ireng Kabupaten Rembang, Miarizky mengatakan, kedatangan Kaesang Pangarep di Rembang bukan sebagai Ketua Umum Partai (PSI), namun pribadi ingin menemui rakyat yang selama ini mendukung ayahnya Jokowi.

Dia mengatakan kegiatan itu juga tidak ada kaitannya dengan capres-cawapres ke depan.

"Mas Kaesang murni turun ke masyarakat untuk mendengar keluh kesah petani hutan Rembang. Kita bikin kegiatan santai, yaitu Ngopi Bareng Mas Kaesang," ungkap Miarizky dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Dalam kegiatan ngopi bareng itu, Kaesang Pangarep didampingi istrinya Erina Gudono, berdialog dengan petani.

Diketahui, masyarakat penerima manfaat dari perhutanan sosial untuk wilayah Rembang dan sekitarnya kurang lebih sebanyak 67.000 orang. Petani hutan yang datang ke acara ini sebanyak 157 kelompok tani.

Mereka selama ini dilakukan pendampingan oleh Perkumpulan Rejo Semut Ireng. Dari 157 kelompok tersebut merupakan perwakilan dari Kabupaten Pati, Blora dan Rembang. Beberapa kelompok merupakan perwakilan dari Bojonegoro.

"Masyarakat sangat antusias. Mereka berbondong-bondong menggunakan truk, bus mini. Ya seluruh kendaraan dipakai bahkan ada juga yang menggunakan kendaraan bermotor," jelasnya.

Pembina Rejo Semut Ireng, Harsono mengaku, kegiatan ini mendadak persiapan hanya 2 hari. Pihaknya melakukan pengumpulan massa secara singkat dan ribuan massa berhasil memenuhi Taman Pantai Kartini.

"Acara memang mendadak. Kita mendengar Mas Kaesang turun ke Rembang. 2 hari ini kita melakukan koordinasi. Kita berangkatkan 1500 an petani hutan," bebernya.

Dijelaskan beberapa topik yang dibahas antara lain program Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) Perhutanan Sosial dan masalah pupuk.

"Ada diskriminasi masyarakat petani hutan meskipun ada Perpres 28, tapi implementasi di lapangan pihak terkait tidak serius untuk memberikan pupuk bersubsidi kepada petani hutan. Petani masih merasa termarjinalkan," tegas Harsono.

Hal itu dikatakan Umi (45) salah satu petani Rembang itu mengeluhkan persoalan pupuk bersubsidi yang dalam distribusinya tidak merata. Kaesang pun menjawab bahwa hak petani atas pupuk harus terpenuhi.

"Kalau komunitas ada datanya komplit, KTP nya semua ada harus punya hak untuk pupuk subsidi," terang Kaesang.

Petani lainnya juga mempersoalkan akses jalan yang memprihatinkan, mereka juga mendesak pemerintah agar segera menerbitkan SK Perhutanan Sosial. Ada juga petani yang mengharapkan bantuan program agroforesty berupa bibit buah.

Kaesang menawarkan beberapa solusi di antaranya kerja sama dengan pihak ketiga. Dia juga berupaya menyambungkan dengan pihak terkait untuk menjawab permasalahan para petani.

"Saya akan mengupayakan dengan dinas terkait, dengan pertanian, dengan LHK, ATR/BPN. Sehingga tidak ada konflik lain. Pokoknya kami mencoba pecahkan masalah itu satu persatu," pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya