Berita

Ilustrasi Foto/Net

Nusantara

DFW Indonesia: Tahun 2023 Puncak Perampasan Laut

SABTU, 16 DESEMBER 2023 | 12:38 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia bersama Ocean Solutions Indonesia (OSI) dan Universitas Teknologi Muhammadiyah (UTM) mengupas Kaleidoskop 2023 dan Outlook 2024 untuk sektor kelautan dan perikanan.

Dalam Kaleidoskop 2023, berbagai kebijakan disorot DFW Indonesia yang menyebabkan eksploitasi besar-besaran, terutama kepada ruang laut dan pekerja di sektor perikanan.

“Pada tahun 2023, ini terjadi puncak perampasan laut. Simpel aja, maksudnya pengambilalihan atau penggunaan akses dan penggunaan sumber daya dari pengguna sebelumnya,” ujar Human Rights Manager DFW, Miftachul dalam konferensi persnya di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat malam (15/12).

Sambung dia, perampasan laut dapat terjadi tanpa proses pelibatan publik dan menyebabkan dampak  ekologis dan sosial.

“Ada kecenderungan kebijakan ekonomi terhadap pengabaian pada aspek ekologis dan sosial. Privatisasi laut ini juga berpotensi menyebabkan oligarki konsolidasi oligarki laut,” terangnya.

Penangkapan Ikan Terukur (PIT) menjadi kebijakan yang paling disorot karena disinyalir berpotensi makin menyuburkan adanya privatisasi laut.

“Sejak bulan Maret keluar PP No 11/2023, PIT dilakukan uji coba di tiga pelabuhan. Bulan Oktober keluar Surat Edaran Tujuh Tahapan Implementasi PIT hingga ada pertemuan SNI (Solidaritas Nelayan Indonesia) dengan Presiden Jokowi pada bulan November, dan pada Desember PIT ditunda,” bebernya.

Eksploitasi yang besar itu menyebabkan tidak adanya keadilan laut. Menurut Miftachul, keadilan laut tidak akan tercapai jika tidak ada keadilan nelayan dan pekerja perikanan.

“Dalam artian mereka (pekerja perikanan dan nelayan) perlu dilibatkan dalam membuat kebijakan. Mereka perlu membuat serikat nelayan, serikat ABK, serikat pekerja perikanan. Banyak sekali tantangan struktural yang membuat sulit mereka berserikat,” jelasnya.

“Di ekonomi, pekerja di kapal itu merupakan pekerja terakhir yang mengalami tantangan secara legal. Banyak di antara mereka yang tidak memenuhi standar sebagai syarat bekerja di laut,” pungkasnya.

Dalam acara tersebut turut hadir, Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP Agus Suherman, Koordinator DFW Indonesia Abdi Suhufan, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta Suhana. Hadir melalui daring, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.   

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya