Tim Inafis Satreskrim Polres Karawang olah TKP di Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang/RMOLJabar
Terjadi perusakan dan pembakaran sejumlah alat peraga kampanye (APK) milik pasangan Ganjar-Mahfud oleh orang tak dikenal (OTK), di beberapa titik berbeda di wilayah Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Kamis (14/12).
Selain itu puluhan bendera PDI-Perjuangan dan sejumlah APK milik sejumlah Caleg DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) VII Jabar juga tak luput dari sasaran perusakan.
Seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, aksi provokatif itu membuat pendukung pasangan Ganjar-Mahfud maupun para kader PDI Perjuangan geram.
Politisi senior di PDI Perjuangan, Slamet Djayusman, membenarkan peristiwa itu. Dia pun memberberkan kronologi kejadian.
"Tadi malam atau Kamis (14/12) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, ada sekelompok pemuda tak dikenal mencabut bendera PDIP hingga banner dan baliho Ganjar-Mahfud. Kemudian mereka merusak dan membakarnya di dua titik berbeda," ungkap Djayusman lewat sambungan seluler.
Pada perusakan dan pembakaran pertama, kata dia, ada 10 buah bendera PDIP dirusak dan dibakar di wilayah RT11/RW03, Desa Kutawaluya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang.
Di lokasi kedua, tak jauh dari lokasi pertama, para pelaku membakar sejumlah banner dan baliho Ganjar-Mahfud. Bahkan nekad merusak banner dua Caleg DPR-RI Dapil VII Jabar dari partai PDIP dan Partai Nasdem, yakni milik Waras Wasisto dan Ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustopa.
"Informasi itu saya terima, setelah mendapat laporan dari kader kami yang rumahnya tak jauh lokasi APK yang dirusak," ungkapnya.
Menurutnya, aksi itu sebagai provokasi dan hendak mengacaukan kunjungan Ganjar Pranowo di Kabupaten Karawang.
“Kami tidak terima dengan perusakan itu, sudah bukan jamannya melakukan hal-hal seperti itu. Saya sudah koordinasi dengan sejumlah pengurus partai di DPC PDIP Karawang untuk melapor ke polisi, hari ini juga," tegasnya.