Berita

Sekjen DPP Pandawa Nusantara, Faisal Anwar (kemeja hitam) di Bareskrim Polri, Jakarta/Ist

Hukum

Agus Rahardjo Diadukan ke Bareskrim Buntut Dugaan Intervensi Presiden di Kasus E-KTP

SENIN, 11 DESEMBER 2023 | 17:46 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo soal dugaan upaya intervensi Presiden Joko Widodo dalam kasus megakorupsi e-KTP berbuntut panjang.

Hari ini, organisasi masyarakat (Ormas) Persaudaran Aktivis dan Warga Nusantara (Pandawa Nusantara) mengadukan Agus Rahardjo ke Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri dengan nomor Dumas 04.024/SR.DPP-PN/XII/2023 tertanggal 11 Desember 2023.

DPP Pandawa Nusantara memandang, pernyataan Agus Rahardjo dalam program dialog Rosi KompasTV berjudul 'Eks Ketua KPK Ungkap Kinerja Firli hingga Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Kasus Setnov' yang tayang pada Kamis, 30 November 2023 diduga berunsur fitnah dan pencemaran nama baik kepada Presiden Joko Widodo.

"Yang disampaikan bersangkutan (Agus Rahardjo) tidak disertai bukti-bukti otentik dan berdasarkan fakta-fakta hukum melalui proses hukum yang menyatakan bahwa pernyataan saudara Agus Rahardjo adalah telah terbukti secara sah," kata Sekjen DPP Pandawa Nusantara, Faisal Anwar di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (11/12).

DPP Pandawa menyesalkan sikap Agus Rahardjo yang lebih memilih berbicara kepada publik melalui media massa dibanding ke penegak hukum. Sebab, apa yang disampaikan tersebut rentan menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.

"Kami justru melihat pernyataan saudara Agus Rahardjo bermuatan politik mengingat saat ini dia merupakan pelaku politik yang berstatus sebagai calon anggota DPD RI," sambungnya.

Di sisi lain, aduan masyarakat (Dumas) yang dilayangkan ke Bareskrim Polri semata-mata untuk menjaga marwah dan martabat Presiden Jokowi.

"Jangan ada polemik yang menjadi beban bagi Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya. Kami meminta dengan hormat kepada Polri untuk segera melakukan penyelidikan secara mendalam," tandasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya