Amerika Serikat (AS) mestinya khawatir dengan perkembangan semikonduktor di China. Pasalnya, baru-baru ini, raksasa teknologi Huawei bersiap meluncurkan chip baru buatan mereka sendiri bekerja sama dengan Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).
Kolaborasi Huawei dan SMIC cukup menarik perhatian karena mereka akan meluncurkan chip Huawei Kirin 9000S dengan kemampuan 5G.
Mengutip laporan The Elec pada Sabtu (9/12), keduanya sedang menyiapkan chip Kirim yang lebih canggih lagi dengan arsitektur 5nm dan memanfaatkan teknologi deep ultraviolet (DUV) untuk chip tersebut.
"SMIC sedang mempersiapkan chip 5nm melalui DUV, dan penggunaan photomask diperkirakan akan makin meningkat," ungkap laporan tersebut.
Kemajuan SMIC dan Huawei dalam mempersiapkan chip canggih menandakan kegagalan AS dalam membatasi transfer teknologi ke negeri tirai bambu tersebut.
Karena sanksi ekonomi dan pembatasan dari pemerintah AS, SMIC dan Huawei terjebak pada teknologi 7nm untuk sementara waktu. Bahkan selama empat tahun smartphone Huawei tidak memiliki dukungan 5G.
Namun, SMIC dan Huawei memamerkan kemampuan mereka dengan meluncurkan Kirin 9000S pada bulan September tahun ini. Dan kini, produsen chip tersebut sedang bergerak menuju chipset 5nm.
Huawei telah mengandalkan SMIC selama beberapa tahun terakhir. Meskipun memiliki keterbatasan, kedua perusahaan membuat industri terkesan dengan kemampuan mereka.
Meski begitu, mereka akan kesulitan mengalahkan kompetitor seperti TSMC dan Samsung. Para pesaing Huawei itu menggunakan proses manufaktur terbaru untuk produksi chipset mereka.
Kini, meskipun chipset Huawei Kirin 5nm akan dibanderol dengan harga yang lumayan mahal, SMIC tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.
Perusahan SMIC sebagian dimiliki oleh pemerintah China. Dan baru-baru ini, pemerintah menggelontorkan banyak dana untuk membantu manufaktur tersebut menciptakan teknologi inovatif. Hal ini akan memudahkan produsen chip mencapai tujuannya.