Berita

Presiden Jokowi saat melantik Ketua KPK Agus Rahardjo/Net

Politik

Kang Tamil Ungkap Alasan Agus Rahardjo Baru Berani Bongkar Dugaan Intervensi Jokowi Hentikan Kasus KTP-el

SELASA, 05 DESEMBER 2023 | 06:38 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menganggap kekuatan mutlak atau absolut Presiden Joko Widodo sudah tidak ada, menjadi salah satu alasan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, baru punya keberanian mengungkapkan soal adanya dugaan intervensi untuk menghentikan kasus korupsi KTP-elektronik.

Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil mengatakan, dirinya meyakini orang sekelas Agus Rahardjo tidak mungkin menyatakan sesuatu yang bukan sebenarnya hanya untuk mencari panggung.

"Jadi saya percaya apa yang disampaikan oleh Agus Rahardjo itu ya memang benar adanya," kata Kang Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/12).


Kang Tamil pun turut menyoroti alasan Agus Rahardjo baru menyampaikan hal tersebut saat ini, bukan pada saat peristiwa terjadi atau ketika Agus Rahardjo masih menjabat sebagai Ketua KPK.

Menurut Kang Tamil, adanya kekuatan absolut, yakni ketika Presiden Jokowi masih bergabung dengan PDI Perjuangan, menjadi salah satu alasan yang membuat Agus Rahardjo belum berani bersuara.

"Dan hari ini keberanian itu muncul karena keabsolutan itu hari ini sudah tidak ada. PDIP berdiri sendiri, Presiden Jokowi berdiri sendiri," pungkas Kang Tamil.

Sementara itu, Presiden Jokowi sendiri telah membantah ada pertemuan dengan Agus Rahardjo membahas soal penghentian kasus korupsi KTP-el.

Presiden mengurai, ada beberapa bukti yang mementahkan tuduhan intervensi dalam kasus megakorupsi yang menyeret mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto (Setnov).

"Pertama, coba dilihat berita-berita tahun 2017 bulan November. Saat itu saya sampaikan, 'Pak Setya Novanto, ikuti proses hukum yang ada'. Jelas, berita itu ada semua," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (4/12).

Bukti lain, proses hukum kasus yang ditaksir merugikan negara hingga Rp2,3 triliun itu berjalan hingga ke persidangan. Bahkan Setnov telah divonis bersalah dan dihukum pidana penjara selama 15 tahun.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi justru heran dengan tuduhan Agus Rahardjo. Apalagi, kasus tersebut sudah inkracht dan telah berlalu selama beberapa tahun.

"Terus untuk apa diramaikan itu, kepentingan apa diramaikan itu, untuk kepentingan apa?" tanya Presiden Jokowi.

Pun demikian saat disinggung soal pertemuan dengan Agus Rahardjo di Istana. Jokowi mengaku sudah mengecek agenda tersebut ke Sekretariat Negara.

"Saya sehari (bisa) berapa puluh pertemuan. Saya suruh cek di Setneg, enggak ada. Tolong dicek lagi saja," tutup Presiden.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya