Berita

Representative Image/Net

Dunia

Masyarakat Sipil Afrika Skeptis terhadap Dana Kerugian dan Kerusakan di COP28

SABTU, 02 DESEMBER 2023 | 16:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kelompok masyarakat sipil dan pemimpin iklim di Afrika skeptis terhadap janji Dana Kerugian dan Kerusakan pada Konferensi Perubahan Iklim ke-28 (COP28) di Dubai yang belum diberikan untuk negara itu.

Sejumlah organisasi menyampaikan pandangan mereka dengan menyoroti ketidakseimbangan emisi karbon antara negara-negara Afrika dan negara-negara Utara.

Menurut organisasi tersebut, negara-negara Afrika mengalami kenyataan iklim yang buruk, padahal merupakan penghasil emisi paling sedikit, sementara negara-negara Utara bertanggung jawab atas lebih dari 90 persen emisi karbon.

Direktur Inisiatif Global untuk Ketahanan Pangan dan Pelestarian Ekosistem (GIFSEP), Mike Terungwa, menyatakan keprihatinannya bahwa janji pendanaan tersebut mungkin hanya sebagai pernyataan politik saja.

“Janji tersebut terdengar bagus, namun merupakan pernyataan politik dan bukan uang sungguhan,” kata Mike Terungwa, mengutip TRT World, Sabtu (2/12).

Ia menekankan pentingnya kerangka waktu yang jelas dan memastikan janji itu tidak berubah menjadi izin emisi atau polusi dari negara-negara lain.

Seorang aktivis hak lingkungan, Mathews Malata menganggap inisiatif tersebut sebagai awal yang baik, namun mereka mendesak agar dana dapat segera mengalir dan janji pendanaan harus bersifat signifikan, terutama untuk negara-negara yang paling rentan.

"Solusi yang salah dan bersifat sementara tidak boleh menggantikan solusi yang adil dan berkelanjutan karena kita tahu berapa pun jumlah yang mereka bayarkan tidak akan menutupi kesenjangan pendanaan pemulihan dan pengurangan risiko bencana,” katanya.

Dana Kerugian dan Kerusakan sendiri dimaksudkan untuk membantu negara-negara berkembang, seperti Afrika yang rentan terhadap dampak buruk perubahan iklim, dengan dana yang akan dikelola oleh Bank Dunia sebagai tuan rumah sementara.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya