Berita

Presiden Joko Widodo saat memberikan statement di COP28, Dubai, UEA, Jumat, 1 Desember 2023/Tangkapan Layar Youtube COP28 UEA

Bisnis

Minta Dukungan Dana dari Negara Lain, Jokowi: RI Butuh Rp 15.000 Triliun untuk Capai Net Zero Emission 2060

SABTU, 02 DESEMBER 2023 | 09:52 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Indonesia membutuhkan dukungan dana dari negara maju untuk mencapai net zero emission 2060, yang ditaksir dapat mencapai hingga 1 triliun dolar (Rp 15 ribu triliun)

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam World Climate Action Summit Cop28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada Jumat (1/12).

"Semua upaya tersebut membutuhkan pembiayaan besar, bagi negara yang sedang berkembang tidak mampu melakukan sendiri," kata Jokowi, dalam sesi National Statement.


Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan posisi Indonesia yang ingin bekerja keras mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih awal.

"Saya yakin banyak negara berkembang memiliki posisi yang sama dengan Indonesia. Tapi agenda ini tidak bisa dilakukan masing-masing negara perlu kerja sama yang kolaboratif dan inklusif berupa aksi nyata untuk menghasilkan karya nyata," sambungnya.

Untuk itu, Jokowi mengundang kolaborasi dari mitra bilateral, investasi swasta, dukungan negara sahabat, khususnya bank pembangunan dunia untuk dapat membantu Indonesia mencapai net zero emission, dengan meningkatkan pendanaan transisi energi dengan bunga rendah.

Dikatakan Jokowi,  Indonesia saat ini telah berhasil menurunkan emisi karbon antara tahun 2020 - 2022 yang mencapai 42 persen, atau di atas perencanaan business as usual tahun 2015.

Sementara dalam hal perbaikan pengelolaan Forest and Other Land Used (FOLU), Indonesia juga disebut telah memperluas lahan hutan mangrove dan merehabilitasi hutan.

Di akhir statementnya, Jokowi turut menyoroti keberhasilan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Cirata, Jawa Barat dengan kapasitas 192 MW. PLTS yang merupakan hasil kerja sama dengan UEA.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya