Berita

Orasi ilmiah Burhanuddin Muhtadi yang ditayangkan melalui sebuah video di acara pengukuhan Guru Besar UIN Jakarta, di Auditorium Harun Nasution pada Rabu, 29 November 2023/RMOL

Politik

Burhanudin Muhtadi: Satu dari Tiga Pemilih Indonesia Terpapar Politik Uang

RABU, 29 NOVEMBER 2023 | 16:18 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebuah studi berjudul "Votes fot Sale: Klienelisme, Defisit Demokrasi dan Institusi" yang dilakukan oleh Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, menemukan bahwa satu dari tiga peserta pemilu di Indonesia telah terpapar oleh praktik jual beli suara.

Menggunakan survei nasional yang bersifat representatif pada pemilu 2014 dan 2019, Burhanuddin menemukan bahwa sekitar 33 persen pemilih terdaftar terlibat dalam politik uang.

Dia menjelaskan bahwa saat ini pemilih terdaftar di Indonesia mencapai 192 juta orang. Sehingga, jika angkanya 33 persen, berarti sekitar 63,5 juta pemilih di Indonesia menjadi bagian dari jual beli suara.


"Dengan kata lain, 1 dari 3 orang Indonesia terpapar politik uang," ungkap Burhanuddin dalam orasi ilmiah yang ditayangkan melalui sebuah video di acara pengukuhan Guru Besar UIN Jakarta, di Auditorium Harun Nasution pada Rabu (29/11).

Burhanuddin menambahkan, bahwa angka tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat politik uang terbesar ketiga di dunia.

“Indonesia berada di peringkat ketiga sedunia dalam hal banyaknya praktik politik uang (buying voters) saat pemilihan umum. Indonesia hanya kalah dari Uganda dan Benin”, tuturnya.

Dia kemudian menjelaskan target dari operasi jual beli suara. Hasil studinya menunjukkan bahwa semakin dekat pemilih dengan sebuah partai, semakin besar kemungkinan ia ditarget pelaku politik uang.

"Partisan konsisten menjadi aktor terkuat dalam menjelaskan politik uang di Indonesia," kata Burhanuddin.

Oleh sebab itu, kata Burhanuddin, politisi kerap memaksimalkan efektivitas politik uang dengan memberikan insentif kepada kepada pemilih yang dianggap bisa diandalkan dalam menyumbang suara.

"Mereka enggan membidik pemilih mengambang karena dianggap mereka menerima paket uang yang ditawarkan, tetapi soal pilihan tidak bisa ditarget," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya