Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Uni Eropa Berusaha Kalahkan Pentagon di Bidang Penjualan Senjata

SABTU, 25 NOVEMBER 2023 | 15:18 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sejak perang Rusia-Ukraina meletus Februari tahun lalu, perdagangan senjata militer di kalangan Barat terus mengalami peningkatan.

Kendati demikian, ternyata Amerika Serikat justru lebih mendominasi perdagangan senjata dibanding Uni Eropa (UE). Perusahaan terkemuka Eropa seperti Airbus, Leonardo, dan Thales kini berada di posisi yang kurang menguntungkan.

Oleh sebab itu, UE tengah menyusun cara agar bisa mengungguli AS dalam penjualan alat pertahanan yang saat ini semakin banjir permintaan, terutama setelah ketegangan di Timur Tengah kembali meletus.


Mengutip laporan Politico pada Sabtu (25/11), UE berusaha meningkatkan prospek penjualan senjata dengan meniru skema Penjualan Militer Luar Negeri (FMS) milik AS.

Skema FMS memungkinkan UE untuk membeli langsung dari Washington tanpa harus melalui perusahaan pertahanan dan dapat mempercepat pengiriman peralatan dengan memanfaatkan stok Departemen Pertahanan AS.

Kendati demikian rencana FMS UE masih berada di tahap awal dan baru akan terwujud setelah mendapatkan dukungan dari seluruh anggota.

"Uni Eropa berada dalam posisi yang jauh lebih sulit dibandingkan AS karena adanya pertikaian kompetensi antara Brussels dan negara-negara anggotanya, yang besar berperan dalam bidang pertahanan," ungkap Politico.

Menurut penelitian UE, 95 persen pembelian peralatan AS di Eropa sejak perang dijual melalui skema FMS, dengan nilai total lebih dari 60 miliar dolar.

Oktober lalu, AS memberi izin untuk menjual rudal senilai lebih dari 1,5 miliar dolar AS ke negara-negara Eropa melalui skema FMS. Awal bulan ini, Pentagon juga menyetujui penjualan tank tempur utama M1A2 Abrams ke Rumania senilai 2,5 miliar dolar AS.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya