Berita

Ilustrasi galon guna ulang/Net

Kesehatan

Peneliti IPB: Galon Guna Ulang Lebih Tahan Risiko

SELASA, 21 NOVEMBER 2023 | 17:15 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kemasan galon guna ulang berbahan Polikarbonat (PC) secara fungsi punya keunggulan dibanding galon sekali pakai berbahan PET.

Hal tersebut disampaikan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma merespons pro dan kontra penggunaan galon guna ulang sebagai kemasan air minuman yang sudah lama dipakai masyarakat Indonesia.

“Dilihat dari sifat fungsionalnya, galon guna ulang lebih fleksibel sehingga lebih tahan dari risiko pecah atau retak,” kata Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/11).

Galon guna ulang, kata dia, memiliki ketahanan gores dan benturan lebih baik dan suhu transisi gelas atau Tg yang lebih tinggi dibanding galon sekali pakai.

Disebutkan, galon guna ulang memiliki Tg 150 derajat Celcius, sementara galon sekali pakai hanya 70 derajat Celcius. Semakin tinggi Tg, semakin tahan pada kondisi suhu tinggi.

“Kondisi ini membuat galon guna ulang tahan untuk dicuci dengan suhu panas antara 60-80 derajat Celcius dengan penyikatan menggunakan sikat plastik tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaan kemasan," sambungnya.

Dilihat dari data absorpsi air, menunjukkan bahwa penyerapan galon guna ulang lebih rendah dibanding galon sekali pakai.

"Sehingga, dapat dikatakan bahwa galon guna ulang lebih tahan terhadap air dibandingkan galon sekali pakai," katanya.

“Akan tetapi, untuk tujuan penggunaan sebagai kemasan, galon guna ulang juga bisa dibuat lebih berat dari galon sekali pakai sehingga kekuatan mekanisnya lebih kuat,” tutupnya.

Hal senada disampaikan Pakar Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmad Zainal Abidin. Dia menegaskan bahwa galon sekali pakai lebih beresiko jika terkena sinar matahari.

Hal itu karena galon sekali pakai memiliki temperatur transisi gelas (Tg) yang jauh lebih rendah dibanding galon guna ulang.

“Inilah yang membuat galon sekali pakai itu akan lebih berisiko jika terkena sinar matahari ketimbang galon guna ulang,” tambah Akhmad Zainal Abidin.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya