Berita

Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Martak di Ijtima Ulama 2023/RMOL

Politik

Teringat Ijtima Ulama 2019, Yusuf Martak: Kita Selamat dari Paslon Terindikasi Khianat

SABTU, 18 NOVEMBER 2023 | 11:59 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Arah dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 akan diputuskan Ijtima Ulama 2023 sore ini, Sabtu (18/11).

Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Martak menyampaikan, pihaknya telah mengikuti Ijtima Ulama sejak Pilpres 2019.

"Saya mengingat peristiwa 2019, saat itu kita mengadakan Ijtima Ulama bahkan sampai 4 kali," ujar Yusuf Martak saat memberikan kata sambutan di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11).

Dia menjelaskan, GNPF bersama beberapa organisasi yang tergabung dalam Ijtima Ulama menentukan arah politik berdasarkan fatwa ulama besar mereka, yaitu Habib Rizieq Shihab.

"Organisasi kita berada di bawah kepemimpinan Habibana Habib Rizieq Shihab," sambungnya.

Namun, dia teringat arah politik Ijtima Ulama pada Pilpres 2019 tidak sesuai harapan karena sosok capres yang didukung dinilai tidak amanah.

Padahal menurutnya, Ijtima Ulama sama sekali tidak meminta balasan apa pun kepada sosok capres dan cawapres yang mereka dukung di Pilpres 2019 lalu.

Sehingga dia menyatakan rasa syukurnya, karena pada Pilpres 2024 tidak lagi berada pada barisan capres-cawapres yang dia dukung di Pilpres 2019. Saat itu, Ijtima Ulama 2019 memutuskan untuk mendukung Capres Prabowo Subianto.

Apalagi, saat ini Yusuf Martak juga telah secara resmi dimasukkan ke dalam Tim Nasional (Timnas) Pemenangan pasangan Anies-Muhaimin.

"Semua yang kita lalui tanpa pamrih, tanpa memungut biaya, tanpa meminta apa pun kepada paslon. Tapi, alhamdulillah Allah lebih cinta dan menyayangi kita, menyelamatkan kita dari paslon yang ada indikasi akan mengkhianati kita," ucapnya.

"Kita berdoa, calon yang kita dukung insyaallah akan istikamah, baik dalam keberhasilan," tutup Yusuf Martak.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya