Berita

Sekretaris Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Paudah, berbagi pengalaman keberhasilan Vietnam mengatasi stunting/Ist

Nusantara

Sesditjen Bina Pemdes: Vietnam Berhasil Atasi Stunting, Ini Kiatnya

JUMAT, 17 NOVEMBER 2023 | 00:30 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018 menyebutkan, Indonesia memiliki angka stunting 9 juta jiwa pada anak, dan dianggap mengkhawatirkan, karena mengganggu cita-cita Indonesia Emas 2045.

Sebab itu Sekretaris Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Paudah, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya penanganan stunting kepada kader PKK dan Posyandu.

Melalui rilis yang dikirim, Jumat (17/11), sosialisasi terkini dilakukan di hadapan para peserta pelatihan Program Penguatan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Kendari, Sulawesi Utara.

"Apa yang akan terjadi? Kita tidak bisa bersaing secara ekonomi, penyakit menahun ada dimana-mana. Kalau kurang gizi, kita tambahin jadi gemuk juga tidak bagus, karena jadinya obesitas, maka banyak penyakit muncul," katanya.

Selain mengingatkan, Paudah juga membeberkan kiat negara tentangga, Vietnam, mengatasi stunting. Dia sempat dikirim mewakili RI ke Vietnam pada 2018.

Negara itu dinilai berhasil mengatasi stunting dari prevelansi 20 persen jadi 0 persen, dalam waktu 15 tahun. Padahal Vietnam negeri kecil dan pernah porak poranda karena perang melawan Amerika Serikat.

"Vietnam itu dulu belajar mengatasi stunting dari Indonesia, saat zaman Soeharto. Sekarang justru mereka yang berhasil," katanya.

Lalu, apa yang menyebabkan Vietnam berhasil? Menurut Paudah, begitu seorang perempuan tau dirinya hamil, ia atau keluarganya langsung lapor ke Puskesmas.

"Tapi Puskesmas di sana tidak sama dengan di sini. Kader Puskesmas yang akan turun tangan, mengontrol terus," katanya.

Dan ketika bayi sudah lahir dan berumur 28 hari, ada kader yang datang ke rumah untuk mengukur lingkar kepala, tinggi badan, dan berat badan.

Pada saat usia 6 bulan, saat bayi butuh makanan tambahan, kader-kader bergantian mengontrol dan memberikan makanan tambahan secara bergantian.

Itu dilakukan hingga bayi usia 2 tahun. "Dari mana bahan pangannya? Desa itu diberi lahan seluas dua hektare. Di sana di bangun peternakan, perikanan, dan pertanian. Dari situlah gizi disediakan," paparnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya