Berita

Pusat PVTPP Kementanm terus mengenalkan bioteknologi modern untuk mendongkrak produktivitas petani/Ist

Tekno

Menguntungkan Petani, Bioteknologi Modern Terus Dikenalkan PVTPP

MINGGU, 12 NOVEMBER 2023 | 22:04 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Perkembangan teknologi dan dampak perubahan iklim global menjadi tantangan bagi pemulia tanaman untuk dapat merakit varietas unggul yang toleran terhadap biotik dan abiotik. Bioteknologi, menjadi sebuah jawaban atas kondisi ini.

Untuk itu, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) gencar melakukan inhouse training sejak awal September lalu. Tujuannya tidak lain untuk mengenalkan bioteknologi modern melalui rekayasa genetik dan genome editing.

Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati mengatakan, pihaknya pada awal September 2023 telah rampung menghelat inhouse training di BBPSI Biogen Bogor dan Pusat Riset Rekayasa Genetika (PRRG) BRIN Cibinong. Inhouse training ini diharapkan menjadi trigger dan stimulan bagi penyelenggara pemuliaan untuk merakit varietas unggul melalui bioteknologi.


"Kami harap Pusat PVTPP mampu menjadi garda terdepan pelayanan publik di Kementerian Pertanian," ujar Leli melalui keterangannya, Minggu (12/11).

Leli memastikan pihaknya akan terus memaksimalkan potensi yang ada untuk mengakselerasi pelayanan yang diberikan.

“Sinergitas dan kolaborasi menjadi suatu keharusan. Kolaborasi terus kita lakukan dengan semua unsur pentahelix dalam upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan produksi pangan nasional,” tegasnya.

Adapun penelitian dalam perakitan varietas melalui rekayasa genetik di Indonesia sudah cukup banyak dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah maupun perguruan tinggi. Beberapa hasilnya adalah padi tahan hama penggerek batang padi kuning, padi tahan blast, padi tahan tungro, padi lignin rendah.

Kemudian kedelai produktivitas tinggi, tebu produktivitas tinggi, kentang phytophthora, padi efisien dalam penggunaan nitrogen (), dan jeruk tahan virus.

Menurut Leli, genome editing merupakan teknik pemuliaan baru yang banyak digunakan untuk merakit tanaman yang sulit dilakukan melalui cara konvensional. Misalnya untuk menghasilkan tembakau yang bebas dari nikotin dengan knock out genes, meningkatkan GABA pada tomat hibrida dengan gain of function genes, meningkatkan kandungan Vitamin C dengan memodifikasi uORF untuk meningkatkan ekspresi biosynthesis genes.

"Selain CRISPR/Cas, tools lain yang dapat digunakan dalam genome editing adalah Zinc Finger Nuclease (ZFN), Transcription Activator Like Effector Nuclease (TALEN), dan meganuclease," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya