Peresmian Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso di Pekalongan Jawa Tengah, Sabtu (11/11)/Ist
Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso diresmikan di Pekalongan Jawa Tengah, Sabtu (11/11).
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Anggota Wantimpres, Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi) yang mengenakan baju hitam khas brimob dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) hadir dalam peresmian.
Di hadapan awak media, Yudo mengatakan mengapresiasi dibangunnya monumen ini. Menurut dia, sosok Hoegeng menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa.
“Saya sangat mengapresiasi pembangunan patung di Pekalongan ini, yang tentunya kita sebagai generasi penerus, dan juga generasi yang akan datang, bisa melihat langsung sosok pak Hoegeng,” kata Yudo.
Di mata Yudo, sosok Jenderal Polisi Hoegeng yang sederhana dan bersahaja serta dekat dengan anak buah menjadi suri tauladan bagi generasi penerus.
“Saya yakin semua juga tahu sejarah perjalanan Pak Hoegeng yang memimpin dengan kesederhanaan dan bersahaja serta dekat dengan anak buah," jelas Yudo.
"tentunya ini menjadi suri tauladan bagi kami, dan menjadi patokan kami untuk para pemimpin berikutnya untuk mencontoh beliau, saya yakin menjadi sosok panutan bagi kita semuanya,” sambung dia.
Selain peresmian, dalam acara itu juga dilaksanakan bakti kesehatan, Panglima dan pemberian bantuan secara simbolis paket sembilan bahan pokok kepada masyarakat yang hadir.
Secara umum, Jenderal Polisi (Purn) Drs. Hoegeng Iman Santoso lahir di Pekalongan, 14 Oktober 1921 dan menjabat sebagai Kapolri ke-5 (1968-1971) yang sebelumnya juga pernah berkarir di Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah.
Adapun tujuan pembangunan monumen, yaitu menginspirasi keteladanan Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso sebagai Insan Bhayangkara yang jujur, sederhana dan berintegritas.
Hal ini turut menjadi keberlangsungan langkah untuk mendorong Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso sebagai pahlawan nasional.