Berita

Ketua Umum National Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna (kanan) di Jakarta, Senin (30/10)/Ist

Politik

Praktik KKN Kian Mengemuka, NCW Dorong Mosi Tidak Percaya pada Rezim Jokowi

SENIN, 30 OKTOBER 2023 | 22:48 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Belum dengan drama Mahkamah Konstitusi (MK) yang sangat kontroversial atas Putusan 90/PUU-XXI/2023, masyarakat Indonesia makin dihadapkan dengan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Umum National Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna menyebut berbagai upaya dilakukan Presiden Jokowi untuk mendorong putra mahkota Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.

Pihaknya menduga keterlibatan para pembantu Presiden Jokowi yang disebutkan di awal mengarah kepada tindakan ‘nepotisme’ Jokowi sebagai presiden dan orang tua Gibran, yang memberi arahan demi lolosnya putra mahkota, diantaranya.


“Melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno dengan meminta Partai Gerindra segera mendeklarasikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meminta lebih dari tiga lembaga untuk menyurvei elektabilitas Gibran dan  menginstruksikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memantau sentimen terhadap Gibran, meminta kelompok relawannya seperti Projo, Jokowi Mania, Bara JP, Arus Bawah Jokowi, dan Rumah Jokowi untuk mendukung Gibran,” jelas Hanifa dalam keterangannya, Senin (30/10).

Sambung dia, Jokowi juga mendorong partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) agar ikut mengajukan Gibran.

“Politik dinasti yang dijalankan oleh Jokowi, yang didukung politikus Koalisi Indonesia Maju (KIM), berdampak buruk terhadap demokrasi dan tatanan berpolitik yang beretika dan beradab,” ungkapnya.

Dengan memperhatikan konstelasi politik saat ini dan dipertontonkannya praktik-praktik ‘kolusi dan nepotisme’ oleh dinasti Jokowi, DPP NCW mendorong seluruh elemen pergerakan dan para tokoh bangsa mengawal nilai-nilai mulia dalam Pancasila dan UUD 1945.

“Negara ini harus segera diselamatkan dari ancaman munculnya rezim dinasti oligarki yang terbukti telah merusak nilai-nilai demokrasi, menghilangkan tujuan mulia Reformasi yang menolak tirani rezim Orde Baru,” tegasnya.

DPP NCW juga masih mendalami berbagai dugaan KKN yang dilaporkan masyarakat melalui kanal pengaduan masyarakat (dumas) di nomor telepon +6281212229008 dan media sosial lainnya.

“Kami dari DPP NCW menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan para tokoh bangsa mendesak lembaga legislatif dan lembaga yudikatif untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi,” imbuhnya.

“Kami meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit khusus atau audit investigasi terkait Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Proyek Lumbung Pangan Nasional 2020-2023, Proyek Pengadaan Pesawat Bekas Mirage 2000-5, dan Program Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2020-2023,” pungkas Hanifa.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya