Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tegang di LCS, Tiga Proyek Kereta Filipina Terancam Gagal Dapat Kucuran Dana dari China

SENIN, 30 OKTOBER 2023 | 10:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ketegangan di Laut China Selatan membuat Filipina tampaknya tidak akan lagi mencari investasi dari Beijing untuk membangun tiga protek kereta api.

Berbicara di hadapan forum pengusaha di Manila pada Rabu (25/10), Menteri Transportasi Filipina Jaime Bautista mengatakan China tampaknya telah kehilangan minat pada proyek-proyek tersebut,

Kendati begitu, Bautista menekankan, keputusan tersebut tidak dipengaruhi oleh eskalasi terbaru antara Filipina dan China di Laut China Selatan.


Dalam artikelnya di The Diplomat, jurnalis dan pakar Asia Tenggara Sebastian Strangio mencatat bahwa proyek pertama adalah jalur kereta api senilai 142 miliar peso yang membentang sepanjang 380 kilometer dari Calamba ke Provinsi Bicol.

Proyek kedua adalah jalur kereta komuter sepanjang 100 kilometer di Mindanao, Filipina bagian selatan. Proyek ini senilai 83 miliar peso.

Sementara proyek ketika merupakan jalur kereta barang sepanjang 71 kilometer yang menghubungkan Subic Bay Freeport Zone dan Clark Freeport Zone, yang dulunya merupakan Pangkalan Angkatan Laut Subic Bay dan Pangkalan Udara Clark, dua pusat kekuatan militer Amerika Serikat di Asia-Pasifik. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan 51 miliar peso.

Ketiga proyek kereta ini termasuk dalam pengembangan infrastruktur mantan Presiden Rodrigo Duterte, yang sebagian besar bergantung pada pendanaan China melalui Belt and Road Initiatives.

Pada Juli 2022, sebulan setelah Presiden Ferdinand Marcos Jr. menjabat, Wakil Menteri Perkeretaapian Cesar Chavez menyatakan bahwa pendanaan untuk proyek-proyek tersebut dianggap dibatalkan karena China telah menginvestasikan studi awal untuk proyek-proyek tersebut tetapi tidak memberikan daftar calon kontraktor potensial.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya