Berita

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo/Ist

Presisi

Polda Papua Bantah 22 Orang Meninggal Dunia di Yahukimo Akibat Kelaparan

JUMAT, 27 OKTOBER 2023 | 14:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tercatat sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat bencana cuaca ekstrem dan gagal panen yang melanda masyarakat di Kabupaten Yahukimo, khususnya di Distrik Amuma, Papua, pada Jumat (27/10).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, mengungkapkan, setelah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Yahukimo terkait antisipasi dan penanganan bencana yang terjadi di Distrik Amuma.

Benny memastikan bahwa tidak ada korban meninggal dunia akibat kelaparan di wilayah tersebut. Yang ada hanya cuaca ekstrem dan warga mengalami gagal panen hingga menderita kelaparan.


"Hal ini kami ketahui setelah berkoordinasi ulang dan memeriksa kembali data yang dilaporkan kepada kami. Dari data yang kami peroleh, sepanjang tahun 2023 hingga saat ini, warga di Distrik Amuma yang meninggal dunia, diketahui akibat sakit dan usia lanjut," kata Benny dalam keterangannya, Jumat (27/10).

Benny menambahkan, data dari Dinas Kesehatan mencatat bahwa sebanyak 22 orang telah meninggal sejak bulan Januari hingga Oktober 2023, namun tidak ada laporan mengenai warga yang meninggal dunia akibat bencana kelaparan.

Tetapi, akibat cuaca ekstrem sehingga gagal panen, masyarakat setempat perlu mendapatkan bantuan.

"Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan bahwa tidak ada bencana kelaparan yang terjadi di Distrik Amuma, Yahukimo. Kami juga memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Daerah dalam menjaga kestabilan pangan di Tanah Papua," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang warga Yahukimo yang menjadi koordinator penanggulangan kelaparan di Distrik Amuma, Naman Bayage menjelaskan terdapat puluhan warga dari 13 kampung meninggal akibat kelaparan.

“Penyebabnya itu musibah kelaparan karena tiga bulan berturut-turut hujan. Hujan membuat gagal panen, akhirnya masyarakat meninggal karena lapar,“ kata Naman seperti dilansir BBC News Indonesia, Kamis (26/10).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya