Berita

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Tak Takut Diseret ke ICC, Israel Paham Dunia Tidak Kompak

RABU, 18 OKTOBER 2023 | 18:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ancaman dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tampaknya tidak akan membuat Israel berhenti meluncurkan serangan ke Jalur Gaza.

Menurut pengamat hubungan internasional Universitas Padjdjaran, Teuku Rezasyah, Israel tidak akan takut jika negaranya akan terseret kasus kejahatan perang di ICC.

Sebab, kata Reza, Israel memiliki ambisi besar untuk segera memenangkan perang, dan ancaman ICC akan menjadi urusan belakangan.


"Israel saya pikir nggak akan menjadikan ancaman ICC sebagai ketakutan. Karena dia tau yang penting adalah memenangkan perang secepat mungkin," ungkapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (18/10).

Selain itu, menurut Reza, Israel juga percaya diri bahwa kecaman ICC nantinya mampu dilemahkan oleh kekuasaan yang dimiliki koalisi global, yakni Amerika Serikat dan Uni Eropa.

"Kalau pun nanti ada kecaman, Israel akan menangkalnya dengan koalisi global AS dan Uni Eropa," kata Reza.

Reza juga menilai bahwa Israel telah mengetahui bahwa anggota ICC tidak akan mampu mencapai satu suara dalam mengecam tindakan mereka.

"Dia (Israel) tahu kalau dunia itu tidak kompak. Dunia ini juga tidak memiliki pemimpin karismatik yang bisa menyatukan posisi negara-negara di dunia termasuk OKI dan GNB (Gerakan Non Blok)," jelasnya.

Bahkan, Israel akan menertawakan ICC, karena negara itu menganggap aksi balasannya perlu dilakukan untuk mengatasi teroris, tambah Reza.

Kendati demikian, Reza berharap, ICC mampu mencapai kesepakatan mayoritas dan mengutuk Israel sebagai pelaku kejahatan perang dan pembasmi salah satu peradaban tua dunia.

"Dunia harus tau bahwa Palestina memiliki peradaban yang telah ada sebelum Israel datang," tegasnya.

Sejauh ini rencana untuk menyeret Israel ke ICC baru disuarakan dengan lantang oleh Menteri Sosial Spanyol, Ione Belarra.

Belarra akan menuntut Israel atas kejahatan perang yang dilakukan terhadap warga Palestina. Dia juga menuduh Tel Aviv sengaja menggunakan serangan Hamas untuk membenarkan tindakan pembataiannya di Gaza.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya