Berita

Anwar Hudijono/Ist

Publika

Dalam Inspirasi Al Quran, Zionisme itu Firaun Bentuk Baru

OLEH: ANWAR HUDIJONO*
SELASA, 17 OKTOBER 2023 | 20:06 WIB

DUNIA gempar. Jasad Firaun, musuh Nabi Musa ditemukan. Padahal sudah sekian ribu tahun terkubur. Tangan kirinya terangkat, seolah dia menolak ombak yang menggulungnya.

Jasad dalam wujud mumi itu ditemukan pada 1898 oleh Loret, di Thebes, Lembah Raja-raja (Wadi al Muluk). Dr Maurice Bucaille, seorang peneliti, bersama anggota tim berhasil mengungkap penyebab kematian Firaun dan pengawetannya.

Dari serangkaian penelitian multidimensi, tak diragukan lagi, itu jasad Firaun yang mengaku tuhan.

Penemuan jasad itu menjadi bukti kebenaran Al Quran yang sudah memberi informasi 1300 tahun sebelumnya.

"Maka, pada hari ini Kami selamatkan jasadmu, agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami." (QS. Yunus 10: Ayat 92)

Tujuan Allah menunjukan jasad Firaun tak lain untuk menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya.

Salah satu pelajaran yang bisa dipetik adalah peringatan bahwa Firaunisme bisa saja bangkit kembali. Jasadnya memang tak mungkin hidup lagi, kecuali di film Mummy, tapi ajarannya bisa saja hidup lagi dalam konteks perang kosmik kebenaran lawan kebatilan.

Bukankah Quran juga mengisyaratkan sejarah yang berulang secara substansial.

"Maka, Kami jadikan (yang demikian) itu peringatan bagi orang-orang pada masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 66)

Demikian banyak kisah di dalam Quran yang substansinya pengulangan. Namrud mati, muncul Firaun. Kaum Nuh habis, muncul kaum Hud, Syuaib dan sebagainya.

Zionisme bangkit
Tidak berapa lama jasad Firaun ditemukan, berdirilah organisasi Zionisme, yang tujuannya mendirikan negara Israel di Tanah milik bangsa Palestina, yang saat itu di bawah otoritas Turki Utsmani.

Pakar eskatologi Islam, Syekh Hosein Imran, melihat kedua peristiwa itu bukan kebetulan. Ada skenario Ilahiyah yang bisa ditafsirkan bahwa Zionisme adalah reinkarnasi atau perwujudan kembali Firaunisme.

Inilah pelajaran utama dari ayat di atas. Bahwa sejarah Firaun berulang. Anatomi Zionisme itu persis dengan Firaunisme.

Firaunisme itu satu badan dengan wujud tiga, tiga oknum yang tunggal. Yaitu Firaun, Qarun, dan Haman. Ketritunggalannya bisa dibaca di Quran.

"Dan (juga) Qarun, Firaun, dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah)." (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 39)

Di ayat ini ketiganya berada dalam satu kesatuan konspiratif melawan Musa.

Firaun adalah simbol despotisme, tiran. Rezim yang menindas. Qarun simbol kapitalisme yang rakus bin serakah bin tamak. Haman simbol liberalisme yang melahirkan konsep ketuhanan palsu, termasuk ateisme, agnotisme.

Ketiga simbol itu merupakan soko guru atau ring satu Zionisme.

Ring dua Firaunisme terdiri dari tukang sihir, militer dan polisi, pejabat publik dan rakyat yang bodoh.

Pada Zionisme masih sama. Hanya peran dukun sihir yang digantikan media massa.

Dengan demikian, akhir Zionisme sangat mungkin akan seperti Firaun, Qarun dan Haman. Allah sendiri turun tangan langsung menumpas mereka.

Bukankah Allah sudah menegaskan:
Wa im min qoryatin illaa nahnu muhlikuuhaa qobla yaumil-qiyaamati au mu'azzibuuhaa 'azaabang syadiidaa, kaana zaalika fil-kitaabi masthuuroo.

"Dan  tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat, atau Kami siksa (penduduknya) dengan siksa yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Lauh Mahfuz)." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 58)

Rabbi a'lam

*Jurnalis senior, tinggal di Sidoarjo

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya