Berita

Bendera China/Net

Bisnis

China Berpotensi Hadapi Sanksi Barat, Bank-bank Asing Siapkan Rencana Darurat

MINGGU, 15 OKTOBER 2023 | 17:35 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank-bank asing yang beroperasi di China, termasuk beberapa bank besar asal Inggris dikabarkan tengah berada dalam posisi bahaya sehubungan dengan adanya potensi sanksi Barat yang dijatuhkan kepada China di masa depan.

Dalam mengantisipasi kemungkinan ini, bank asing di negara tersebut kini mulai mengembangkan rencana darurat untuk menghadapi potensi sanksi tersebut.

Seperti dikutip CNBC Internasional, Minggu (15/10), menurut Direktur Sanksi Kelompok Lobi UK Finance, Neil Whiley,  bank-bank yang tergabung dalam kelompok ini telah memulai perencanaan darurat sebagai upaya persiapan jika sanksi Barat akhirnya benar diarahkan kepada China, dengan memanfaatkan pengalaman mereka dari sanksi ekonomi yang pernah diterapkan pada Rusia.

"Proyek ini melibatkan berbagi pembelajaran dari kerangka sanksi lain, termasuk yang diterapkan pada Rusia, dan diskusi tentang dampak tindakan apa pun yang dikenakan terhadap China," kata Whiley.

Laporan yang disusun oleh UK Finance, yang mewakili sekitar 300 perusahaan, termasuk bank-bank besar seperti HSBC, Barclays, dan JPMorgan, berfokus pada transparansi kepemilikan aset dan sejauh mana produk-produk asal China dapat dilacak.

Laporan ini juga memeriksa hubungan perdagangan antara Barat dan China di berbagai sektor industri, termasuk rantai pasokan di sektor teknologi yang dianggap memiliki risiko tinggi.

Perencanaan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Barat dan China terkait status Taiwan, peningkatan kontrol ekspor, serta tuduhan mata-mata yang saling berbalas.

"UK Finance telah mengadakan pertemuan dua minggu sekali dengan bank-bank besar Inggris dan luar negeri selama beberapa bulan sebelum menyusun rancangan dokumen yang terdiri dari puluhan ribu kata," tambah laporan itu.

Beberapa bankir senior di London juga telah mulai membahas kemungkinan adanya sanksi lebih keras dari Barat terhadap China di masa depan.

"Skenario mulai dari serangan siber besar-besaran hingga intervensi militer di Taiwan berpotensi memicu pelarangan lebih lanjut terhadap China," kata seorang pengacara yang menjadi penasihat bank.

Sementara saat ini, Departemen Keuangan Amerika Serikat, Kementerian Luar Negeri Inggris, Barclays, dan JPMorgan belum memberikan komentar mengenai rencana ini.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya