Sistem pertahanan udara S-400/Net
Terlepas dari sanksi dan perang, industri pertahanan Rusia masih melesat maju. Bahkan saat ini Rusia tengah mempercepat produksi massal S-400 yang banyak diminati.
Gelombang investasi pertahanan untuk Rusia muncul pada tahun 2010-an, khususnya untuk sistem S-400. Dorongan finansial ini memungkinkan penciptaan aset pertahanan udara dalam skala yang lebih besar menjelang akhir dekade ini.
Salah satu pesanan S-400 datang dari India. Angkatan Udara India mengharapkan kedatangan dua S-400 pada tahun depan untuk melengkapi pesanan lima unit sesuai kesepakatan pada Oktober 2018 senilai 5,43 miliar dolar AS.
“Kami awalnya mengontrak lima sistem, tiga di antaranya telah diterima. Sayangnya, konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah menimbulkan hambatan pengiriman. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, kami tetap yakin bahwa kami akan membeli sistem-sistem yang tersisa pada tahun mendatang," kata Panglima Angkatan Udara India, Marsekal Vivek Ram Chaudhari, seperti dimuat
Bulgarian Millitary, Senin (9/10).
Dalam menghadapi potensi sanksi ekonomi Amerika, India dengan gigih mengupayakan akuisisi persenjataan premium Rusia. Para analis menganggap hal ini sebagai langkah berani yang mengabaikan ancaman sanksi dari Washington.
Demi mempercepat produksi, Rusia telah membangun sayap Pabrik Obukhov di St. Petersberg. Sementara Pabrik Avitek di Kirov dan OPabrik NMP di Nizhniy telah dimodernisasi.
Sistem pertahanan udara S-400 terkenal karena kecanggihannya yang dapat mencegat pesawat siluman. Keahliannya lebih dari itu. S-400 juga bisa mencegat rudal balistik dan jelajah, pembom, dan pesawat tempur secara bersamaan.