Berita

Ketua KPK Firli Bahuri/Net

Politik

KPK Watch Indonesia: Stop Spekulasi, Rakyat Masih Percaya pada KPK

SENIN, 09 OKTOBER 2023 | 06:51 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

KPK Watch Indonesia meminta pihak-pihak tertentu untuk menghentikan spekulasi bahwa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri melakukan upaya pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Menurut Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia, Yusuf Sahide, terdapat beberapa hal yang janggal atas isu tersebut. Di mana, proses penyelidikan ke penyidikan oleh Polda Metro Jaya prosesnya sangat cepat, setelah penyidik KPK melakukan penggeledahan di rumah dinas Mentan dalam kasus dugaan korupsi berupa pemerasan terhadap pejabat di Kementerian Pertanian, gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Dari penggeledahan di sana, tim penyidik KPK menemukan barang bukti uang tunai Rp30 miliar dan 12 pucuk senjata api.

"Berselang beberapa hari, gayung bersambut Polda Metro Jaya pun mengumumkan berdasarkan aduan masyarakat (dumas) tertanggal 12 Agustus 2023 terkait kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementan," kata Yusuf dalam keterangan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/10).

Terlebih, kata Yusuf, pengumuman dilakukan sendiri oleh Kombes Ade Safri Simanjuntak selaku Dirkrimsus Polda Metro Jaya pada Sabtu (7/10). Mengingat, pada Jumat (6/10), telah dilakukan gelar perkara dan hasilnya meningkatkan status penyelidikan ke tahap penyidikan.

"Hal ini yang kemudian mengagetkan publik dan semua mata tertuju pada kedua peristiwa hukum tersebut, hal ini membuat pertanyaan besar, ada apa dengan Polda Metro Jaya?" katanya.

"Begitu gigih dan cepat menerima laporan masyarakat, bersamaan pula beredar foto pertemuan antara FB (Firli Bahuri) dan SYL di ruang publik (lapangan badminton) Jakarta Barat pada Rabu 2 Maret 2022," heran Yusuf.

Padahal, kata Yusuf, pertemuan tersebut dilakukan di tempat umum dan banyak orang. Apalagi, pertemuan dilakukan sebelum ada proses hukum di KPK.

"Berdasarkan nalar dan akal sehat, sangat tidak mungkin seorang pimpinan KPK melakukan cawe-cawe atau pemerasan atas perkara yang sedang dia tangani," yakin Yusuf.

Perasaan janggal Yusuf pun semakin bertambah ketika adanya testimoni dari seseorang bernama Irwan yang mengaku merupakan penghubung antara Firli dengan Syahrul.

"Ini menjadi tanda tanya besar siapa itu Irwan yang memediasi pertemuan itu, dan apa hubungan kerja antara Irwan dengan Firli Bahuri, dan apa hubungannya Irwan dengan Syahrul Yasin Limpo sehingga bisa menginisiasi pertemuan tersebut?" herannya.

Yusuf menilai, tuduhan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK menjadi lebih viral atau sorotan utama, melampaui tindakan kejahatan korupsi yang sedang ditangani oleh KPK.

"Kami pun menilai jangan sampai ada kekuatan besar di balik ini yang mengindikasikan ke arah pelemahan KPK. Sisi lain kita tahu bersama bahwa hubungan antara pimpinan KPK Firli Bahuri dengan Kapolda Metro Jaya lagi tidak harmonis," tuturnya.

Untuk itu, KPK Watch Indonesia mengimbau agar jangan sampai masyarakat menilai kasus tersebut dijadikan pintu masuk untuk melemahkan KPK.

KPK Watch Indonesia berpendapat, bahwa KPK sampai saat ini merupakan institusi yang paling berani melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Apalagi, KPK saat ini tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi di Kementan dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait dugaan tindak pidana kasus suap proyek jalur Kereta Api di wilayah Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Sumatera yang melibatkan pengusaha besar, Muhammad Suryo.

"Maka dengan ini KPK Watch Indonesia mendesak KPK untuk mengusut sampai tuntas kasus tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan," demikian Yusuf.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Komisi IV DPR Dukung Penuh Swasembada Pangan, Tapi Ingatkan soal Evaluasi

Selasa, 05 November 2024 | 23:52

Menkomdigi Diminta Dalami Modus Judol Pakai Pulsa

Selasa, 05 November 2024 | 23:16

Jerat Judol Pegawai Komdigi, Hardjuno: Bukti Penyimpangan Serius dan Kental Budaya Koruptif

Selasa, 05 November 2024 | 23:13

Pro dan Kontra Sistem Pemungutan Suara AS

Selasa, 05 November 2024 | 23:12

Dukung Swasembada Pangan, Legislator PKB Ini Wanti-Wanti Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 23:04

Tak Lagi Menghuni Senayan, Ini Seruan Kader Senior PPP

Selasa, 05 November 2024 | 23:01

Di Hadapan Dewa Siwa, Warga India Doakan Kemenangan Kamala Harris

Selasa, 05 November 2024 | 22:47

Biden Pantau Pertarungan Trump Vs Harris di Gedung Putih

Selasa, 05 November 2024 | 22:25

Pilpres AS: Warga Berduyun-duyun ke TPS Sejak Jam 6 Pagi

Selasa, 05 November 2024 | 22:16

Bertemu KPK, Maruarar Sirait Minta Aset Koruptor Diinventarisir untuk Perumahan Rakyat

Selasa, 05 November 2024 | 22:15

Selengkapnya