Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

India Salah Satu Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tercepat Selama 2022-2023

RABU, 04 OKTOBER 2023 | 14:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perekonomian India terus menunjukkan tren positif. Menurut perkiraan yang dirilis oleh Bank Dunia Selasa (3/10), pertumbuhannya akan mencapai 6,3 persen pada tahun fiskal saat ini.

Laporan tersebut menyatakan bahwa ketahanan negara ini didukung oleh tiga faktor, yaitu permintaan domestik yang kuat, investasi infrastruktur publik yang kuat, dan penguatan sektor keuangan.

Menurut India Development Update, sebuah laporan setengah tahunan mengenai perekonomian India, negara ini merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat pada tahun keuangan 2022-2023, dengan pertumbuhan sebesar 7,2 persen meskipun terdapat tantangan global yang besar.

“Tingkat pertumbuhan India merupakan yang tertinggi kedua di antara negara-negara G20 dan hampir dua kali lipat rata-rata negara-negara emerging market,” kata laporan itu, seperti dimuat RT.

“Pertumbuhan kredit perbankan meningkat menjadi 15,8 persen pada kuartal pertama tahun anggaran 2023-2024 dibandingkan dengan 13,3 persen pada kuartal pertama tahun 2022-2023," lanjut laporan tersebut.

Ekonom Bank Dunia menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia akan terus melambat dikarenakan adanya hambatan global terkait dengan tingginya suku bunga, ketegangan geopolitik, dan lesunya permintaan global.

“Dalam konteks ini, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan PDB India untuk TA23-24 sebesar 6,3 persen. Perkiraan penurunan ini terutama disebabkan oleh kondisi eksternal yang menantang dan berkurangnya permintaan yang terpendam,” kata Bank Dunia dalam laporan terbarunya.

Para analis memperkirakan bahwa aktivitas sektor jasa India akan tetap kuat dengan pertumbuhan sebesar 7,4 Persen, sementara pertumbuhan investasi diproyeksikan akan tetap kuat pada angka 8,9 persen.

Bank Dunia menambahkan, kondisi cuaca buruk telah berkontribusi terhadap inflasi dalam beberapa bulan terakhir.

“Inflasi umum naik menjadi 7,8 persen di bulan Juli karena lonjakan harga bahan makanan seperti gandum dan beras. Inflasi diperkirakan akan menurun secara bertahap seiring dengan normalisasi harga pangan dan langkah-langkah pemerintah yang meningkatkan pasokan komoditas-komoditas utama,” tulis laporan tersebut.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sidang Komika Aulia Rakhman Dilarang Diliput, Begini Penjelasan Jubir PN Tanjungkarang

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:54

Safaruddin Akui Belum Dapat Perintah Prabowo untuk Jadi Cawagub Aceh

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:35

Hari Ini MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:15

Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya Bagian Sindikat Narkoba di Jakarta

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:59

2 Anggota DPRD Mangkir dari Pemeriksaan Kejaksaan

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:42

Malang Diguncang Gempa M 5,3, Tak Berpotensi Tsunami

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:22

Pencemaran Sungai Singgersing Diduga Akibat Pembukaan Lahan Sawit

Selasa, 21 Mei 2024 | 03:57

Ombudsman Ajak Warga Jabar Kenali Latar Belakang Cagub

Selasa, 21 Mei 2024 | 03:31

Punya Kesamaan Visi Misi, Alasan Bobby Nasution Gabung Gerindra

Selasa, 21 Mei 2024 | 02:58

Polemik Maskot Pilkada, KPU Bandar Lampung Minta Maaf

Selasa, 21 Mei 2024 | 02:29

Selengkapnya