Berita

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau/Net

Dunia

PM Justin Trudeau Minta Maaf Soal Kontroversi Veteran Nazi

KAMIS, 28 SEPTEMBER 2023 | 12:47 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau akhirnya meminta maaf atas kontroversi terkait pengakuan Parlemen terhadap seorang veteran Nazi pekan lalu.

Trudeau mengatakan Ketua DPR telah mengundurkan diri pada Selasa (26/9) karena bertanggung jawab penuh atas undangan dan pengakuan terhadap pria tersebut. Ia juga menyebut mengundang seseorang yang pernah berjuang dengan Nazi untuk berbicara di parlemen telah mempermalukan Kanada.

"Kami semua yang berada di DPR pada Jumat (22/9) sangat menyesal telah berdiri dan bertepuk tangan, meskipun kami melakukannya tanpa mengetahui konteksnya," kata Trudeau, seperti dimuat Reuters.


Lebih lanjut, Trudeau mengatakan hal itu merupakan pelanggaran yang sangat mengerikan terhadap ingatan jutaan orang yang tewas dalam Holocaust dan sangat menyakitkan bagi orang-orang Yahudi.

Trudeau kemudian mengulangi permintaan maafnya di Parlemen.

Tepat setelah Zelenskyy menyampaikan pidato di House of Commons pada Jumat, anggota parlemen Kanada memberikan tepuk tangan meriah kepada Yaroslav Hunka, pria berusia 98 tahun. Ketua Anthony Rota memperkenalkan Hunka sebagai pahlawan perang yang berjuang untuk Divisi Ukraina Pertama.

Para pengamat pada akhir pekan mulai mempublikasikan fakta bahwa Divisi Pertama Ukraina yang juga dikenal sebagai Divisi Waffen-SS Galicia, atau Divisi Waffen SS ke-14, adalah unit sukarela yang berada di bawah komando Nazi.

“Sangat meresahkan untuk berpikir bahwa kesalahan besar ini dipolitisasi oleh Rusia, dan para pendukungnya, untuk memberikan propaganda palsu tentang apa yang diperjuangkan Ukraina,” kata Trudeau.

Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan awal pekan ini bahwa tepuk tangan meriah untuk Hunka sangat keterlaluan, dan dia menyebutnya sebagai akibat dari sikap ceroboh dalam mengingat rezim Nazi.

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan musuh-musuhnya di Ukraina sebagai neo-Nazi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya