Berita

Pimpinan Huayou Cobalt, Chen Xuehua dan wakil presiden eksekutif Nam Chul yang mengepalai bisnis material canggih di LG Chem serta para pejabatbertepuk tangan setelah menandatangani MOU untuk pembangunan empat pabrik material EV di Maroko dan Indonesia/Net

Bisnis

Join dengan China, Perusahaan Korsel akan Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Maroko dan Indonesia

SENIN, 25 SEPTEMBER 2023 | 08:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

LG Chem Ltd, perusahaan kimia terkemuka Korea Selatan, mengumumkan akan membangun empat pabrik bahan baterai kendaraan listrik (EV) di Maroko dan Indonesia.

Dalam pernyataannya pada Minggu (24/9), LG Chem mengatakan pihaknya telah bermitra dengan Huayou Group China dan telah menandatangani empat perjanjian awal terpisah dengan Huayou Group untuk membangun pabrik katoda untuk baterai lithium besi fosfat (LFP) dan fasilitas pemrosesan konsentrat litium di Maroko dan dua pabrik lainnya di Indonesia.

“Kami akan memperkuat kehadiran kami di pasar katoda LFP yang sedang berkembang dengan menjadikan pabrik katoda Maroko sebagai pusat produksi katoda (kami) secara global,” kata Wakil Ketua dan CEO LG Chem Shin Hak-cheol, seperti dikutip dari Yonhap.


"LG Chem akan menyelesaikan integrasi vertikal, mulai dari bahan mentah dan prekursor hingga katoda yang diperlukan untuk pembuatan baterai LFP, untuk memimpin pasar bahan baterai dunia," katanya.

Baterai LFP adalah jenis baterai lithium-ion yang dikenal dengan fitur keselamatannya yang ditingkatkan, kepadatan energi yang tinggi, dan masa pakai yang lebih lama.

Juru bicara LG Chem mengatakan, pabrik pengolahan lithium dan pabrik katoda di Maroko diperkirakan akan mulai berproduksi masing-masing pada tahun 2025 dan 2026, dengan jangka waktu pengoperasian kedua pabrik tersebut di Indonesia belum ditentukan.

Perusahaan tidak memberikan jumlah pasti investasi di pabrik tersebut, dan mengatakan nilai investasinya akan mencapai ratusan ribu dolar.

LG Chem mengatakan akan memiliki saham pengendali dalam proyek investasi tersebut tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Bahan-bahan EV yang diproduksi di Maroko memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak AS berdasarkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) karena negara tersebut merupakan mitra perdagangan bebas Amerika Serikat.

"Indonesia sedang dalam proses memperoleh status mitra perdagangan bebas untuk kredit AS," kata juru bicara tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya