Berita

Sebanyak 150 warga negara China dideportasi dari Indonesia karena dicurigai melakukan penipuan telekomunikasi lintas batas, telah tiba di tanah airnya/Net.

Dunia

Ratusan Warga Negara China Pelaku Penipuan yang Diusir Indonesia Tiba di Negaranya

SABTU, 23 SEPTEMBER 2023 | 14:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lebih dari 150 warga negara China yang dideportasi dari Indonesia karena dicurigai melakukan penipuan telekomunikasi lintas batas, telah tiba di tanah airnya.

Caixin melaporkan Jumat (22/9), para tersangka tiba dengan tiga penerbangan sewaan pada Rabu malam di bandara Beijing dan Jinan, ibu kota provinsi Shandong, China Timur.

Kementerian Keamanan Publik mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (21/9), bahwa para tersangka diduga terlibat dalam lebih dari 100 kasus pemerasan yang telah diajukan di seluruh negeri.

Mereka ditangkap menyusul upaya bersama antara polisi setempat dan petugas China yang berangkat ke Indonesia, di mana 88 tersangka ditangkap pada 29 Agustus dan sisanya ditangkap pada tanggal yang tidak disebutkan dalam pernyataan tersebut.

China telah menjadi target utama penipuan telekomunikasi di Asia Tenggara, di mana geng-geng tersebut mendapatkan fasilitator China, terkadang melalui penipuan, penculikan, atau perdagangan manusia.

Pekan lalu, Presiden Xi Jinping telah menyatakan kesiapan China untuk bekerja sama dengan Kamboja dalam memerangi kejahatan lintas batas seperti perjudian online dan penipuan telekomunikasi melalui penegakan hukum dan kerja sama keamanan.

Bulan lalu, lembaga penegak hukum dari China, Thailand, Myanmar dan Laos meluncurkan kampanye bersama untuk memberantas kejahatan tersebut.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Badan Intelijen Pertahanan Bisa Dipertimbangkan Hadapi Ancaman Siber

Jumat, 01 November 2024 | 00:02

Pakar Hukum: Kerugian Suap Menyuap Jauh Lebih Besar

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:50

PNM Sukses Sabet Penghargaan Lewat Pemberdayaan Ultra Mikro

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:30

Ridwan Kamil Senang Ditraktir Makan Malam Prabowo

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:19

Ugal-Ugalan dan Tabrak Warga, Sopir Truk Diamuk Massa Di Tangerang Kota

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:00

Erni Aryanti Ditunjuk Jadi Ketua DPRD Sumut 2024-2029

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:22

Mendag Sebelumnya Juga Impor Gula, Kejagung Jelaskan Kenapa Era Tom Lembong Diusut

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:02

Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Dalam Koper, Pengusaha Ini Sudah Sering Dilaporkan

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:39

Giant Sea Wall Penting untuk Perlindungan dan Peningkatan Ekonomi

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:16

AHY Dorong Akselerasi Program 3 Juta Rumah untuk Rakyat

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:02

Selengkapnya