Berita

Ketua Umum DPP Partai Ummat, Ridho Rahmadi/Ist

Politik

Pentingkan Investor Ketimbang Warga Rempang, Ketum Partai Ummat: Jokowi Kehilangan Akal dan Nurani

KAMIS, 21 SEPTEMBER 2023 | 02:26 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Tunjukan kepedulian terhadap warga Rempang yang direlokasi, para petinggi Partai Ummat mengajak dialog sekaligus menuntut pemerintah untuk bersikap adil terhadap rakyatnya.

"Kemarin Pak Amien Rais, saya, dan rombongan Partai Ummat datang ke Rempang. Kami datang atas rasa kemanusiaan dan atas rasa persaudaraan," kata Ketua Umum DPP Partai Ummat, Ridho Rahmadi dalam keterangan tertulis, Rabu (20/9).

Rombongan petinggi Partai Ummat, lanjut Ridho, begitu cemas sekaligus penuh pengharapan melihat kondisi warga Rempang. Dia menuturkan warga Rempang begitu antusias menyambut kedatangan tokoh senior Amien Rais.

"Hati saya bergemuruh, melihat kontrasnya gemerlap kota Batam yang dipenuhi pertokoan besar, digarisi jalan-jalan beraspal lebar, dan kapal-kapal pesiar yang terparkir di galangan dekat pusat kota. Jika dibandingkan dengan kehidupan 16 kampung tua di Rempang yang akan digusur tersebut. Batam bagaikan langit dan Rempang bagaikan bumi," jelasnya.

Di kampung-kampung tua itu, Ridho menjelaskan telah hidup enam generasi warga Rempang di dalam rumah-rumah kecil beratapkan seng yang berjajar di bahu jalan kecil beraspal tak rata.

"Ratusan tahun mereka hidup damai bersama alam yang indah bukit-bukitnya hijau, lautnya biru. Kehidupan yang damai itu seketika pergi, karena tanah yang telah mereka huni ratusan tahun tersebut akan digusur oleh negara, atas nama proyek pemerintah triliunan rupiah," ungkapnya pilu.

"Presiden Jokowi tidak hanya kehilangan akal, namun juga nuraninya sendiri. Dia bahkan telah melanggar sumpahnya sebagai Presiden RI untuk memegang teguh UUD 1945," tegasnya.

Menurut dia, di Rempang, keadilan telah lenyap. Ridho mengkritik pemerintah yang tidak peduli dengan penderitaan warga Rempang.

"Di mata presiden, masyarakat Rempang dengan sejarah dan peradaban Melayunya yang telah berusia ratusan tahun, dianggap tidak penting. Investor lebih penting. Masalah dianggap remeh oleh pemerintah, mereka bilang ini hanya masalah komunikasi, bahkan menakut-nakuti dengan kita akan bulldozer yang menghalangi, kita akan piting satu-satu,” ucapnya menirukan pernyataan para pejabat.

"Sebagian lain bersikap apologi dengan mengatakan “ini bukan penggusuran tapi pengosongan”, atau “mereka tidak punya sertifikat”. Sekali lagi, masihkah ada hati nurani di antara mereka?" tegasnya lagi.

Masih kata Ridho, masyarakat Rempang tidak menolak investasi. Namun mereka menolak untuk direlokasi dan itu harga mati.

"Relokasi akan mematikan kehidupan mereka yang telah terbiasa melaut. Luas 16 kampung tua itu sebenarnya tak lebih dari 10 persen wilayah proyek. Tanpa relokasi pun proyek tetap bisa berjalan. Namun memang dasar yang namanya serakah, tidak pernah ada batasnya," seloroh Ridho.

"Kami sebagai sesama anak bangsa, meminta Presiden Jokowi untuk membatalkan rencana penggusuran warga Rempang, dan mengembalikan hak-hak serta kehidupan mereka seperti sedia kala," tandasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Herman Deru Senang Narasumber Retret Prabowo hingga Mantan Presiden

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:40

Pramono-Rano Perintahkan JIS Jadi Kandang Persija

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:18

Perluasan Transjakarta Jabodetabekjur Pangkas Macet

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:29

Menjelang Ramadan, Harga Cabai di Bandar Lampung Makin Pedas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:15

Legislator Kebon Sirih Kawal 12 Program Prioritas Pramono-Rano

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:04

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Rano Karno Blusukan ke Rusunawa

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:14

Retret Kepala Daerah Punya Legal Basis Kokoh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:07

Nekat Study Tour, Kepsek di Jabar Langsung Dinonaktifkan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:43

Halal Kulture Distrik Jakarta Suguhkan Energi Baru Muslim Muda

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:28

Selengkapnya