Berita

Representative Image/Net

Dunia

Azerbaijan Luncurkan Serangan Terbaru, Perang Berpotensi Kembali Meletus di Nagorno-Karabakh

RABU, 20 SEPTEMBER 2023 | 09:16 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Konflik berkepanjangan di wilayah Nagorno-Karabakh semakin memanas dengan pemerintah Azerbaijan mengeluarkan pengumuman resmi tentang serangan baru, yang memicu kekhawatiran akan potensi perang habis-habisan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Selasa (19/9), pihak berwenang mengklaim telah meluncurkan kegiatan anti-terorisme lokal, untuk menekan provokasi skala besar yang mereka anggap dilakukan oleh pihak Armenia di wilayah tersebut.

“Sebagai bagian dari tindakan tersebut, posisi militer Armenia, termasuk titik tembak jangka panjang serta fasilitas militer, telah dilumpuhkan dengan menggunakan senjata presisi tinggi," kata pernyataan itu.

Sebagaimana dilaporkan oleh media lokal, pernyataan terbaru itu telah membuat sirine serangan udara telah diaktifkan di Stepanakert, ibu kota de facto Nagorno-Karabakh.

Penasihat kebijakan luar negeri Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Hikmet Hajiyev, memberikan klarifikasi lebih lanjut kepada POLITICO, bahwa tujuan utama serangan ini adalah untuk menetralisir infrastruktur militer di wilayah tersebut, dan memastikan bahwa penduduk setempat aman.

"Masyarakat sipil telah menerima pesan SMS peringatan untuk menjauhi sasaran militer yang sah dalam operasi kontra-terorisme ini,” kata Hajiyev.

Dalam foto dan video yang diduga diunggah oleh tentara Azerbaijan terlihat bahwa pasukan negara itu melakukan konvoi besar menuju wilayah tersebut.

Nagorno-Karabakh telah lama menjadi sumber ketegangan antara Armenia dan Azerbaijan, ketegangan itu telah mencapai puncaknya dalam perang berdarah pada 2020. Meskipun upaya gencatan senjata telah dilakukan dengan bantuan Rusia, namun perjanjian tersebut belum berhasil mengakhiri ketegangan sepenuhnya.

Saat ini, pasukan Azerbaijan disebut telah mengendalikan satu-satunya jalur masuk dan keluar Nagorno-Karabakh, yang telah menimbulkan keprihatinan internasional terkait upaya pembersihan etnis dan menghambat upaya bantuan kemanusiaan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya