Berita

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius/Net

Dunia

Jerman Kembali Kirim Bantuan untuk Ukraina, Kali ini Nilainya 400 Juta Euro

SELASA, 19 SEPTEMBER 2023 | 10:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jerman kembali mengalokasikan paket bantuan ke Ukraina.

Menteri Pertahanan Boris Pistorius dalam wawancara dengan surat kabar Bild menjelang pertemuan Contact Group di Pangkalan Udara Ramstein, Senin (18/9)  mengatakan bahwa negaranya akan memasok amunisi tambahan seperti bahan peledak tinggi dan mortir.

"Ya. Kami akan memasok amunisi tambahan: bahan peledak tinggi dan mortir, roket anti ranjau," katanya, seperti dikutip dari Reuters

Ia menegaskan, saat ini Ukraina sangat membutuhkan banyak amunisi untuk mempertahankan diri dari serbuan Rusia.

“Selain itu, kami akan membantu dengan kendaraan pertahanan dan sistem penghapusan ranjau. Kami juga telah berhati-hati menghadapi musim dingin yang akan datang, yaitu kami akan mengirimkan pakaian, listrik, dan generator pemanas. Paket tersebut akan bernilai 400 juta euro,” tambahnya.

Menyinggung kemungkinan pasokan rudal jelajah jarak jauh Taurus, ia menekankan bahwa pemerintah Jerman harus secara menyeluruh mempertimbangkan setiap batch pasokan senjata.

"Banyak aspek politik, hukum, militer, dan teknis yang perlu diklarifikasi. Ini cukup sulit. Belum diputuskan apakah pemerintah federal akan memasok rudal jelajah Taurus atau tidak," jelasnya.

Salah satu perbekalan Taurus yang perlu diperhatikan adalah apakah rudal tersebut dapat digunakan tanpa tentara Bundeswehr, baik di darat atau jauh dari Jerman.

Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock pada Agustus tahun ini mengungkapkan bahwa Jerman telah memberikan bantuan kepada Ukraina dengan jumlah melebihi 22 miliar euro, mulai dari tenda dan generator hingga tank dan sistem pertahanan udara.

Jerman, katanya, akan melanjutkan bantuannya kepada Ukraina sampai kapan pun selama diperlukan.

Jerman adalah pemasok senjata kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.

Kini, Kiev meminta rudal jarak jauh Taurus tetapi Berlin tidak terburu-buru mengambil keputusan mengenai masalah ini.

Populer

Rugikan Partai, PDIP Disarankan Pikir Ulang Pencapresan Ganjar

Minggu, 24 September 2023 | 15:26

Sejumlah Purnawirawan Diusulkan Jadi Kapten Timnas Amin, Ada Mantan Panglima TNI hingga KSAL

Selasa, 19 September 2023 | 06:21

Tak Nyaman Digeruduk Rombongan Puspom TNI, Jadi Alasan Alex Marwata Persilakan Perwira TNI Temui Tahanan KPK

Kamis, 21 September 2023 | 19:43

Eko Darmanto Dikuliti KPK Soal Kepemilikan Pesawat dan Rekening Penampung Gratifikasi

Minggu, 17 September 2023 | 11:25

Termasuk Dekan FK Unila, KPK Diminta Proses Nama-nama yang Terungkap di Persidangan Karomani

Sabtu, 23 September 2023 | 04:45

Hampir 15 Tahun Jadi Legislatif, Caleg DPRD Jabar Ini Siap Kalau Tak Terpilih Lagi pada Pileg 2024

Senin, 25 September 2023 | 01:43

Terkait Kasus Perum Korpri Salatiga, Polda Jateng Bakal Periksa 61 ASN

Sabtu, 16 September 2023 | 06:48

UPDATE

Sentil PSI Pernah Tolak Politik Dinasti, Nasdem: Omdo!

Selasa, 26 September 2023 | 13:03

Jadi Ketum Partai Bocil, DPP PSI: Banyak yang Ingin Lihat Kaesang Gagal

Selasa, 26 September 2023 | 12:55

Hadirkan Ruang Kreasi, Omah Guyub Kolaborasi Tanpa Batas dengan Komunitas Pemuda jawa Timur

Selasa, 26 September 2023 | 12:54

Tangkal Pengaruh China, AS Akui Dua Negara Pasifik

Selasa, 26 September 2023 | 12:50

KPU Tak Bisa Coret Gilang Dirga, Vicky Prasetyo, dan Denny Cagur karena Promosi Judi Online

Selasa, 26 September 2023 | 12:49

Pawai Budaya Merdeka Sukses Digelar di 200 Desa

Selasa, 26 September 2023 | 12:40

Bela Kaesang jadi Ketum PSI Bukan Politik Dinasti, Gerindra Singgung Puan hingga AHY

Selasa, 26 September 2023 | 12:37

Kaesang Jadi Ketum PSI, Keluarga Jokowi Punya Back Up Politik

Selasa, 26 September 2023 | 12:35

Kaesang jadi Ketum PSI, Gerindra: Prabowo Senang Anak Muda Terjun ke Politik

Selasa, 26 September 2023 | 12:32

AS Selidiki Teror Bom Molotov di Kedutaan Besar Kuba

Selasa, 26 September 2023 | 12:29

Selengkapnya