Cuaca panas terik melanda sebagian besar wilayah Australia yang sedang memasuki musim semi, Sabtu (16/9) waktu setempat.
Di Sydney, New South Wales, suhu mencapai 34,2 derajat Celsius. Menurut data Biro Meteorologi, suhu tersebut lebih dari 12 derajat di atas rata-rata bulan September.
Semburan panas terjadi setelah peramal cuaca mengatakan pada minggu ini bahwa indikator peristiwa cuaca El Nino telah menguat dan kemungkinan akan terjadi antara September dan November, sehingga membawa kondisi yang lebih panas dan kering di Australia.
Biro cuaca mengatakan periode awal panas di banyak wilayah di negara itu sangat jarang terjadi pada September.
“Suhu ini akan meningkat dari Minggu hingga Selasa,” katanya di Facebook, dengan suhu 8 hingga 16 Celsius di atas rata-rata, seperti dikutip dari Reuters.
"Rekor suhu siang dan malam hari di bulan September diperkirakan terjadi pada Minggu hingga Kamis di wilayah pedalaman Australia Selatan, New South Wales, dan timur laut Victoria," lanjutnya.
El Nino dapat memicu kejadian cuaca ekstrem mulai dari kebakaran hutan hingga angin topan dan kekeringan berkepanjangan, dan pihak berwenang Australia telah memperingatkan peningkatan risiko kebakaran hutan pada musim panas ini.
Selama beberapa hari ini, Sydney diselimuti kabut asap tebal ketika petugas pemadam kebakaran melakukan pembakaran untuk mengurangi bahaya sebagai persiapan menghadapi musim kebakaran hutan yang akan datang.
Dua musim kebakaran terakhir di Australia berlangsung tenang dibandingkan dengan bencana kebakaran hutan "Musim Panas Hitam" pada tahun 2019-2020 yang menghancurkan wilayah seluas Turki dan menewaskan 33 orang.
