Berita

Jurubicara luar negeri Komisi Eropa, Nabila Massrali/Net

Dunia

Uni Eropa Terkejut dengan Larangan Masuknya Anggota Parlemen ke Tunisia

KAMIS, 14 SEPTEMBER 2023 | 20:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Uni Eropa (UE) menyatakan keterkejutannya atas keputusan Tunisia yang secara tiba-tiba melarang lima anggota Parlemen UE memasuki negara tersebut.

Kejadian itu diumumkan jurubicara luar negeri Komisi Eropa, Nabila Massrali dalam konferensi pers hariannya pada Kamis (14/9), dengan mengatakan bahwa perwakilan diplomatik UE di Tunis menerima komunikasi resmi yang menyatakan bahwa kunjungan delegasi Parlemen Eropa tidak akan diizinkan.

"Keputusan ini benar-benar membuat kami terkejut, terutama setelah sejumlah kunjungan yang telah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir ini, yang memungkinkan kami membangun dialog yang jujur dan terbuka antara semua lembaga Eropa dan Tunisia," ujar Massrali.

Seperti dimuat Anadolu Agency, penolakan itu terjadi pada Rabu (13/9), saat pihak berwenang Tunisia secara mendadak menolak masuknya lima anggota komite urusan luar negeri Parlemen Eropa tanpa memberikan penjelasan resmi terkait alasan pelarangan tersebut.

Namun, dalam siaran pers itu, juru bicara tersebut menambahkan bahwa duta besar UE untuk Tunisia telah menyampaikan penyesalannya atas keputusan ini.

Meski tidak diketahui secara jelas alasan dari penolakan itu, akan tetapi keputusan tersebut diperkirakan datang setelah anggota parlemen UE, dalam sebuah sesi debat pleno pada Selasa mengungkapkan kritikan tajam terhadap kemerosotan demokrasi di Tunisia.

Dalam debat itu, Parlemen UE turut menyuarakan kekhawatiran terkait kesepakatan kontroversial yang telah disetujui antara Komisi Eropa dan Tunisia mengenai masalah migrasi pada Juli lalu.

Kesepakatan itu diprakarsai oleh Ketua Komisi UE, Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang akan memberikan dukungan keuangan sebesar 113 juta dolar (Rp 1,7 triliun) kepada otoritas Tunisia untuk pengelolaan perbatasan dan memerangi jaringan penyelundup manusia di negaranya.

Sejauh ini, hubungan antara UE dan Tunisia disebut telah dijalin dalam kemitraan yang dianggap kuat dan strategis, di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Untuk itu, penolakan masuk anggota parlemen ke negara itu dianggap telah mengejutkan Komisi Eropa.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya