Anggota DPR RI fraksi Nasdem, Taufik Basari/Ist
Anggota Komisi III DPR RI dari Dapil Lampung I, Taufik Basari menyesalkan pelarangan diskusi publik BEM Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Lampung (Unila) dan BEM Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang mengundang pengamat politik Rocky Gerung.
Kampus, menurut Taufik Basari, bukanlah tempat doktrinal yang menawarkan gagasan tunggal dan menutup diri dari perdebatan.
Sebaliknya, kampus merupakan tempat menguji gagasan dan mengembangkan tradisi berpikir kritis. Dengan demikian, pelarangan diskusi dengan alasan dikhawatirkan akan mengganggu kondusifitas kampus seharusnya tidak terjadi.
"Apabila ada yang tidak setuju dengan pemikiran-pemikiran Rocky Gerung, maka uji dan diskusikanlah secara bebas dalam forum akademik. Tugas kampus adalah memfasilitasi, bukan malah melarang diskusi," jelas Taufik melalui keterangannya yang dikutip
Kantor Berita RMOLLampung, Kamis (14/9).
Tobas, sapaan akrabnya, menilai praktik pembatasan kebebasan berbicara dan mengintervensi gerakan berpikir kritis mahasiswa di ruang-ruang akademik harus dihentikan. Pelarangan diskusi adalah hal yang berlawanan dengan semangat akademik.
Soal tema Diskusi Publik yang sedianya digelar di Unila yaitu "Menatap Indonesia Maju: Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap", Tobas juga tidak melihat sesuatu yang salah atau bisa memicu kegaduhan.
"Menurut saya tema yang didiskusikan sama sekali bukan hal yang memicu kegaduhan. Dengan latar belakang keahlian pembicara yang beragam, diskusi publik seperti ini justru akan membuka wawasan mahasiswa untuk melihat akar persoalan di masyarakat. Pelarangan semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi," tegas politikus Partai Nasdem ini.
Tobas pun berharap pelarangan seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang. Dia mendukung penuh semangat mahasiswa untuk membuka ruang diskusi sehat dan kritis sebagai bentuk kebebasan berpendapat dan tegaknya demokrasi di Indonesia.
Dalam rencana awal, diskusi publik BEM FEB Unila ini akan diselenggarakan di Auditorium Pascasarjana FEB Unila pada Kamis siang ini (14/9). Namun, pascapenolakan pihak kampus, tempat diskusi terpaksa pindah ke GSG Pahoman, Bandar Lampung.
Sementara itu, diskusi BEM Itera yang bertema "Peran Mahasiswa Menuju Bonus Demografi Indonesia Emas 2045 dan Peran Pemuda Lampung dalam Menghadapi Pemilu 2024" juga batal digelar di kampus. Rencananya, diskusi digelar di Universitas Bandar Lampung (UBL).