Berita

Aksi mogok kerja yang dilakukan 13 ribu pekerja kereta api di Korea Selatan/Net

Dunia

Minta Naik Gaji, 13 Ribu Pekerja Kereta Api Korsel Mogok Kerja

KAMIS, 14 SEPTEMBER 2023 | 17:18 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sekitar 13.000 pekerja kereta api di Korea Selatan yang tergabung dalam serikat pekerja melakukan aksi mogok kerja selama empat hari mulai Kamis (14/9).

Aksi ini merupakan aksi pertama dalam empat tahun terakhir, yang disebut dapat berdampak pada lumpuhnya operasional kereta penumpang dan kereta barang sekitar 60 persen.

Berdasarkan laporan yang dimuat Reuters, pemogokan ini terjadi setelah gagalnya negosiasi pada Rabu malam (13/9) antara serikat pekerja, Kementerian Transportasi, dan Korea Railroad Corp (Korail), operator kereta api milik negara.

Serikat Pekerja Kereta Api Korea menuntut kenaikan gaji, kondisi kerja yang lebih baik, serta perluasan layanan kereta peluru KTX untuk mencakup rute-rute yang menguntungkan ke Seoul selatan, yang sejauh ini hanya diperuntukkan bagi kereta api berkecepatan tinggi, SRT.

Dalam tuntutannya mereka menyalahkan pemerintah terkait kebingungan masyarakat atas kurangnya kursi dengan membagi rute-rute menguntungkan antara dua operator kereta api, yang menurut serikat seharusnya berintegrasi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.

Sementara, Kementerian Perhubungan menolak klaim itu dengan mengatakan bahwa aksi mogok tersebut sebagai tindakan yang tidak sah.

“Serangan ini tidak memiliki legitimasi karena menargetkan isu-isu kebijakan pemerintah yang tidak dapat diselesaikan melalui negosiasi,” kata Kepala Korail Han Moon-hee, seraya mendesak para pekerja untuk kembali bekerja.

Atas aksi mogok kerja yang akan berlangsung hingga Senin pagi ini, Kementerian memperkirakan kereta kargo hanya akan beroperasi sekitar 21 hingga 47 persen dari kapasitas normalnya. Sementara Korail mengatakan pihaknya akan mengoperasikan sekitar 68 persen rute KTX, dan 75 persen kereta bawah tanah metro di luar jam sibuk pagi hari.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Prabowo Pasti Setuju Tunda Larangan LPG 3 Kg di Pengecer

Selasa, 04 Februari 2025 | 07:27

Cuaca Sebagian Jakarta Hujan Ringan

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:46

Polri Pangkas Biaya Perjalanan Dinas dan Seminar

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:23

Bahlil Lahadalia Sengsarakan Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:12

Sakit Kanker, Agustiani Minta Status Cekal Dicabut

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:07

Coretan “Adili Jokowi” Marak, Pengamat: Ekspresi Kecewa

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:38

Perketat Pengawasan Standarisasi Keselamatan Gedung di Jakarta

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:28

Papua Segera Kebagian Makan Bergizi Gratis

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:22

Hati-hati! 694 Gedung Tak Punya Proteksi Kebakaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:25

Megawati Harap BMKG Belajar dari Kebakaran di Los Angeles

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:19

Selengkapnya