Berita

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono/Net

Dahlan Iskan

Boyongan Kapal

SENIN, 11 SEPTEMBER 2023 | 05:12 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

PENDAFTARAN calon presiden dimajukan: tanggal 10 Oktober. Anda sudah tahu. Berarti tinggal menghitung hari.

Waktu pendaftaran pun dipersingkat. Hanya enam hari. Ditutup 16 Oktober 2023. Anda juga sudah tahu itu. Berarti Pilpres jadi diadakan.

Ada yang masih berpikir keras mencari pasangan: siapa yang akan menjadi calon wakil presiden.

Ada yang merenung: siapa capres yang mau memilihnya jadi pasangan.

Berarti tahun depan adalah tahun terakhir kepresidenan Pak Jokowi.

Momentum terbesar yang akan terjadi bukan serah terima jabatan presiden, tapi boyongan ke ibu kota baru IKN di Kaltim. Itu akan terjadi tanggal 17 Agustus 2024.

Saya membayangkan seperti apa gemparnya acara boyongan itu nanti. Selama era Pak Jokowi apa pun dibuat gempar.

Meriah.

Spektakuler.

Menakjubkan.

Pembukaan SEA Games dan Asian Games sangat hebat.

MotoGP di Mandalika luar biasa.

Penutupan KTT G-20 di Bali menakjubkan.

Pun acara perkawinan Gibran. Meriah dan hebatnya tidak kalah dengan perkawinan Lady Di di London.

Bayangkan saja akan seperti apa boyongan ibu kota negara itu nanti. Kisi-kisinya sudah dibocorkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Sabtu lalu. Di pembukaan acara Nusantara Sail.

Boyongan ke IKN tahun depan akan dilakukan dengan kapal! Berarti akan ada pesta kapal. Parade kapal.

Jangan-jangan dari seluruh pelabuhan baru yang dibangun di zaman Pak Jokowi: Kali Baru (Priok), Patimban (Subang), Kuala Tanjung (Sumut), Angrek (Gorontalo), Sorong (Papua Barat), dan banyak lagi.

Boyongan pakai kapal itu, menurut Basuki, sebagai simbol bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pelaut.

"Laut, bagi Indonesia bukan sebagai pemisah pulau tapi sebagai jembatan antar pulau," katanya.

Kelihatannya Menteri Basuki yang jadi ketua panitia boyongan. Basuki adalah menteri yang paling hebat di kabinet Jokowi.

Apa saja dibangun: jalan, jembatan, pelabuhan, embung, dan tentu juga IKN.

Ia adalah menteri yang banyak kerja sedikit bicara. Sesekali main band. Luhut Binsar Pandjaitan dan Basuki adalah dua bintang utama di tim kabinet Presiden Jokowi.

Boyongan dengan kapal itu pasti unik. Mungkin akan ada siaran langsung dari kapal 1, kapal 2, kapal 3, dan seterusnya. Hari itu gelombang laut agak tinggi, kalau tidak ada anomali cuaca. Januari-Februari dan Juli-Agustus adalah bulan-bulan banyak gelombang.

TNI-AL pasti menjadi instansi yang paling sibuk: bagaimana mengamankan boyongan lewat laut itu.

Sebagai salah satu persiapan, Menteri Basuki mengadakan kegiatan "pemanasan": Nusantara Sail.

Kali ini acara "Serial Sail" tidak lagi dilakukan di Indonesia Timur. Anda sudah tahu, pernah ada Sail Wakatobi, Sail Bitung, Sail Halmahera dan seterusnya. Kian lama acara "Sail..." itu kurang bergema.

Maka kali ini bentuknya "Nusantara Sail": kapalnya berangkat dari tiga atau empat lokasi. Ada yang dari Mandar (Sulsel), Makassar (Sulsel), dan Jakarta. Ada juga yang berangkat dari Sandakan (Sabah), lewat imigrasi Nunukan (Kaltara).

Kapal mereka akan bertemu di satu titik: IKN di Kaltim. Yakni tanggal 25 September depan.

Kapal-kapal itu akan tambat di dermaga Balikpapan Super Block.

Ada yang dijadwalkan tiba tanggal 22 September. Ada juga yang 23 September.

Mereka punya waktu menikmati dulu kota Balikpapan. Keesokan harinya mereka berangkat bersama-sama menuju Teluk Balikpapan untuk menambatkan kapal di jembatan Pulau Balang.

Dari sini mereka naik mobil menuju IKN. Menteri Basuki kembali menyambut mereka di IKN. Semua peserta Nusantara Sail harus menanam pohon di IKN.

Tentu boyongan ibu kota ke IKN (dengan kapal) beda dengan boyongan rumah pakai truk.

Saya masih belum bisa membayangkan apa saja yang diangkut dengan kapal. Tentu bukan meja-kursi, apalagi peralatan pantry.

Yang jelas boyongan ini akan menjadi acara terbesar dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Boyongan pun sudah direncanakan. Maka jangan lagi ada yang tetap berspekulasi apakah Pemilu tetap jadi ada.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya