Berita

Salah seorang petani tembakau di Rembang, Rukun, saat mengeringkan rajangan tembakau miliknya/RMOLJateng

Nusantara

Harga Naik, Senyum Petani Tembakau di Rembang Kembali Merekah

RABU, 06 SEPTEMBER 2023 | 23:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Petani tembakau di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, saat ini tengah tersenyum senang.  Jerih payah mereka dalam beberapa bulan ini dapat meraup keuntungan, setelah ada kenaikan harga.

Seperti di Desa Pragu, Kecamatan Sulang, di mana di sepanjang jalan bisa dijumpai tanaman tembakau. Masuk ke pemukiman, banyak kegiatan warga yang menjemur daun tembakau termasuk memetik daunnya di sawah saat pagi hari.

Pengendara sepeda motor hilir mudik membawa gulungan daun tembakau. Selanjutnya dilakukan proses pemilahan, perajangan, penjemuran sampai pada pengumpulan dalam satu bungkusan besar berbentuk persegi besar yang disebut satuan per bal tembakau.


Seorang petani yang sudah sejak 2011 menanam tembakau, Rukun (58), saat ditemui di tempat rajangan tembakaunya mengaku mengalami kenaikan harga saat menjual 5 bal tembakau di gudang PT Sadana.

"Tembakau saya masuk di grade S1 semua. Harganya Rp45 ribuan (per kilogram)," ungkapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (6/9).

Disebutkan Rukun, pada 2023 ini harga tembakau mengalami kenaikan. Harganya naik Rp3 ribu per grade. Untuk 5 bal tembakau miliknya, Rukun berhasil membawa pulang uang Rp10,5 juta.

Selain kenaikan harga, petani juga bersyukur atas kondisi cuaca tahun ini. Cuaca saat ini menurutnya mirip pada 2011 lalu.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Ramuntani. Dirinya malah sudah 4 kali menjual tembakau tahun ini. Grade tembakau yang dijualnya SSP.

"Grade SSP Rp46 ribu per kilogram. Alhamdulillah jual empat kali sudah Rp30 jutaan," paparnya.

Setelah ini, Ramun mengaku masih akan menjual 6 bal tembakau lagi. Tiga sudah dalam bentuk bal, dan sisanya ada yang belum dipetik.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya