Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Laporan Komisi HAM Internasional: Ukraina Gunakan Munisi Tandan di Kota Izyum

RABU, 06 SEPTEMBER 2023 | 13:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meskipun pernah dibantah oleh pejabat pertahanan Kyiv, Human Rights Watch (HRW) telah memastikan bahwa militer Ukraina benar menggunakan munisi tandan di kota Izyum dan menyebabkan kematian warga sipil.

Menurut laporan, serangan itu terjadi beberapa bulan sebelum Washington mengirim tambahan bom cluster ke Kyiv yang mendapat kritik keras banyak anggota NATO.

“Kami mengetahui hal ini setelah Rusia pergi dan penyelidik kami pergi ke sana untuk menyelidiki kejahatan perang dan kekejaman yang dilakukan – dan mereka melihat sisa-sisa munisi tandan di mana-mana,” kata Mary Wareham dari HRW, seperti dikutip dari RT, Rabu (6/9).

“Setelah mengetahui arah datangnya api, mereka memastikan bahwa api tersebut digunakan oleh pasukan Ukraina," katanya.

Laporan tahunan Monitor Munisi Tandan tahun 2022, yang diterbitkan oleh HRW minggu ini, mencatat bahwa kelompok tersebut pertama kali melaporkan serangan tersebut pada bulan Juli, namun Kementerian Pertahanan Ukraina secara resmi membantah pernah menggunakan amunisi semacam itu di atau sekitar Izyum.

Kota ini memiliki posisi strategis utama di Wilayah Kharkov dan dikuasai oleh pasukan Rusia antara Mei 2022 dan akhir September, ketika mereka mundur karena serangan Ukraina di utara.

Selain serangan yang didokumentasikan oleh penyelidik HRW, militer Ukraina telah menggunakan munisi tandan terhadap wilayahoti sepanjang tahun 2022, kata laporan tersebut, mengutip Komisi Penyelidikan Independen PBB mengenai Ukraina.

Wareham menunjukkan bahwa HRW memiliki kesaksian rinci tentang warga sipil yang terbunuh atau terluka akibat bom curah.

Laporan HRW bulan Januari juga memuat informasi tentang penggunaan munisi tandan di Ukraina, serta penargetan Izyum oleh ranjau anti-personil Butterfly, yang menewaskan 11 warga sipil dan melukai sekitar 50 orang, termasuk lima anak-anak.

HRW mengatakan bahwa militer Rusia memberi tahu warga sipil tentang bahaya ranjau tersebut, mengutip kesaksian dari sekitar 100 penduduk setempat.

“Amunisi tandan adalah senjata menjijikkan yang dilarang secara global karena menyebabkan kerugian dan penderitaan sipil baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Wareham saat mengumumkan laporan tahunan tersebut.

“Sangat tidak masuk akal jika warga sipil masih meninggal akibat serangan munisi tandan 15 tahun setelah senjata ini dilarang," ujarnya.

Ukraina, Rusia, dan Amerika Serikat bukan merupakan pihak dalam Konvensi Munisi Curah (CCM), yang berupaya melarang jenis persenjataan ini, dengan alasan kerugian yang ditimbulkannya adalah warga sipil.

Awal tahun ini, Washington menolak keberatan dari beberapa sekutu NATO yang merupakan anggota CMM dan tetap bersikeras mengirim peluru artileri 155mm ke Kiev yang dilengkapi dengan amunisi konvensional yang ditingkatkan tujuan ganda (DPICM).

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya