Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat mengikuti ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting di St Regis Hotel, Jakarta/Ist
Negara-negara anggota ASEN harus menguatkan komitmen bersama dalam menghadapi tren global menuju ekonomi hijau atau green economy.
Harapan itu disampaikan Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, saat mengikuti ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting di St Regis Hotel, Jakarta. Kegiatan itu digelar usai acara ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023.
“Perlu komitmen bersama yang kuat untuk mendorong peningkatan investasi hijau secara adil dan merata di kawasan, agar pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif dapat diwujudkan,” ungkap Zulhas, dalam keterangannya, Minggu (3/9).
Menurut Ketua Umum PAN itu, ASEAN Strategy for Carbon Neutrality bisa menjadi pintu masuk untuk meningkatkan investasi hijau itu. Zulhas juga menilai perlunya mendorong pembiayaan hijau inovatif.
“Mengingat pembiayaan hijau mahal dan akan semakin mahal, maka perlu penyelarasan inisiatif di pilar ekonomi, termasuk pemanfaatan ASEAN Green Fund,” katanya.
Pada kesempatan itu, diungkapkan, perekonomian ASEAN diperkirakan akan tumbuh stabil pada 2023, dengan moderasi pertumbuhan dari 5,6 persen di 2022 menjadi 4,7 persen di 2023 dan 5 persen di 2024.
Pertumbuhan itu, kata Zulhas, didukung penguatan konsumsi rumah tangga domestik, peningkatan perdagangan, serta pemulihan sektor jasa seperti pariwisata.
Dalam pandangan Zulhas, ASEAN memiliki modalitas yang diperlukan untuk mendorong penguatan arsitektur perdagangan kawasan, antara lain peningkatan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) yang tengah berjalan, implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Selain Zulhas, kegiatan itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, yang bertindak sebagai AEC Council Chair.