Berita

Peta baru edisi 2023 yang dirilis China/Net

Dunia

Lima Negara dan Taiwan Tolak Keras Peta Baru China

JUMAT, 01 SEPTEMBER 2023 | 13:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Setidaknya lima negara bersama Taiwan sudah menyampaikan protes atas peta standar baru edisi 2023 yang dirilis oleh China pada awal pekan ini. Mereka adalah India, Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

Peta tersebut menunjukkan Arunachal Pradesh dan Aksai Chin yang merupakan bagian dari India, serta Taiwan, dan sebagian besar Laut China Selatan sebagai teritori China.

Pada Selasa (29/8), India menyebut klaim teritorial China tidak memiliki dasar dan peta tersebut justru mempersulit penyelesaian sengketa perbatasan dua negara.

Menteri Luar Negeri India S Jaishankar menganggap pernyataan China tidak masuk akal. Ia mengatakan bahwa Beijing mempunyai kebiasaan mengeluarkan peta seperti itu tetapi klaim tersebut tidak mengubah apa pun.

Kemudian pada Kamis (31/8), Filipina meminta China untuk bertindak secara bertanggung jawab dan mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional.

“Upaya terbaru untuk melegitimasi kedaulatan dan yurisdiksi China atas wilayah dan zona maritim Filipina tidak memiliki dasar hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982,” kata Kementerian Luar Negeri Filipina.

Malaysia mengatakan bahwa mereka tidak mengakui klaim Beijing di Laut Cina Selatan dan bahwa peta baru tersebut tidak memiliki otoritas yang mengikat.

Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan pesan protes ke China atas peta tersebut.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa peta China harus sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, 1982, yang menetapkan kerangka hukum untuk semua kegiatan kelautan dan maritim.

“Posisi Indonesia bukanlah posisi baru, melainkan posisi yang selalu disampaikan secara konsisten,” kata Retno.

Vietnam mengatakan peta baru China melanggar hukum Vietnam dan internasional dan menambahkan bahwa klaim teritorial oleh Beijing tidak sah.

“Vietnam dengan tegas menentang semua klaim China di Laut Cina Selatan berdasarkan garis putus-putus,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam.

Taiwan juga mengecam keras peta tersebut, dengan mengatakan bahwa peta tersebut sama sekali bukan bagian dari Republik Rakyat China.

“Tidak peduli bagaimana pemerintah China memutarbalikkan posisinya terhadap kedaulatan Taiwan, hal itu tidak dapat mengubah fakta objektif keberadaan negara kami,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Jeff Liu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya