Berita

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika /Ist

Nusantara

Dukung Ketahanan Pangan, Bupati Purwakarta Bagi-bagi Alat Pertanian ke Petani

JUMAT, 01 SEPTEMBER 2023 | 04:22 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan membantu petani memaksimalkan hasil pertaniannya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika membagikan sarana produksi pertanian (Saprodi) dan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk para petani dan kelompok tani di wilayah Kecamatan Plered, Kamis (31/8).

Penyerahan bantuan untuk kelompok tani di 16 desa pada wilayah Kecamatan Plered itu dipusatkan di Kantor Desa Cibogohilir. Tampak hadir juga Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan dan jajarannya serta perwakilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) setempat.

"Bantuan Alsintan dan Saprodi yang diserahkan ke kelompok tani adalah untuk membantu para petani agar dapat memproduksi hasil pertaniannya secara maksimal demi mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Purwakarta," kata Ambu Anne biasa akrab disapa, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (1/9).


Pemkab Purwakarta, lanjut Ambu Anne, berupaya konsisten untuk menjadikan petani di Purwakarta  menjadi produsen baik untuk diri sendiri maupun untuk mencukupi kebutuhan pasar.

"Oleh karena itu, para petani nantinya harus komitmen untuk dapat memproduksi hasil tani terus menerus, jangan sampai selesai program selesai juga memproduksi lahan pertaniannya," ujarnya.

Ambu Anne juga mengatakan, Saprodi atau sarana produksi pertanian merupakan segala jenis peralatan, perlengkapan dan fasilitas pertanian yang berfungsi sebagai alat utama untuk membantu dalam pelaksanaan produksi pertanian.

"Saprodi berperan penting di dalam usaha mencapai produksi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Yang menjadi permasalahan di Purwakarta sekarang ini belum tersentralnya pusat penjualan gabah hasil panen, tidak ada satupun di kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang bisa yang ditetapkan sebagai tempat penyimpanan atau gudang dan pengemasan beras. Karena para tengkulak di setiap desa sudah memiliki kerjasama dengan para vendor di luar Purwakarta," jelas Ambu Anne.

Dia juga mengungkapkan bahwa sejak 20 tahun terakhir ini, lahan pertanian di Kabupaten Purwakarta banyak yang beralih fungsi. Oleh karena itu, ia bersama DPRD mengeluarkan Perda yang mengunci lahan pertanian.

"Pemda Purwakarta terus berkomitmen untuk untuk membatasi alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan atau industri, meskipun mengorbankan tawaran investasi ke Purwakarta," tuturnya.

Kata dia, upaya pemerintah kepada para petani tidak sampai disitu saja, guna menjaga petani mengalami gagal panen pemerintah mengeluarkan asuransi pertanian seluas lima ribu hektar.

"Kalau lahan yang lima ribu hektare ini mengalami gagal panen atau puso maka petani akan mendapatkan asuransi tersebut. Selain itu untuk tahun sekarang sebagai upaya untuk meningkatkan hasil pertanian pemerintah akan membangun 70 titik irigasi tersier yang diperbaiki dan dibangun," ujarnya.

Diketahui, dalam agenda tersebut juga dilakukan sosialisasi pertanian sebagai bentuk kolaborasi antara DPC HKTI Kabupaten Purwakarta dan Dispangtan Kabupaten Purwakarta. Hadir juga Ketua DPC HKTI Kabupaten Purwakarta Dasep Sampul Akbar (Kang Abay).

Kepala Dispangtan Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan dalam keterangannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini membahas dan mensosialisasikan mekanisme bantuan Saprodi dan Alsintan yang disediakan oleh pemerintah.

"Kecamatan Plered merupakan kecamatan terbesar yang menghasilkan lumbung padi. Maka dari itu, peran Pemda dan HKTI sangat diperlukan. Ke depan kita akan terus bersinergi," kata Midan.

Kadispangtan Purwakarta juga mengapresiasi jajaran HKTI Kabupaten Purwakarta, khususnya HKTI Kecamatan Plered yang meskipun masih tergolong baru, namun dapat mengakomodir dan mengkoordinasikan para petani di wilayah tersebut.

"Ke depan kita berharap kolaborasi antara HKTI dan Dispangtan dapat terus berkontribusi dalam pembangunan pertanian di seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta," demikian Sri Jaya Midan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya