Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Perusahaan Medis AS akan Tarik Obat Hepatitis C dari Rusia

RABU, 23 AGUSTUS 2023 | 07:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan farmasi multinasional Amerika MSD telah memutuskan untuk berhenti memasok obat hepatitis C "Zepatir" ke Rusia

Regulator kesehatan Rusia, Roszdravnadzor, mengatakan produsen wajib memberi tahu pemasok bahwa mereka menghentikan pengiriman setahun sebelum penangguhan impor sebenarnya.

Mereka juga menyoroti bahwa pengiriman Zepatier oleh MSD akan berlanjut sesuai jadwal hingga akhir tahun 2024.


Media lokal melaporkan bahwa peringatan serupa tentang penangguhan pasokan Zepatier dan beberapa obat lain telah dikirim oleh Kementerian Kesehatan Rusia ke rumah sakit, dan menambahkan bahwa surat itu kemudian dicabut.

Zepatier digunakan untuk mengobati orang dewasa yang menderita hepatitis C genotipe pertama, ketiga, dan keempat. Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia dan Kementerian Kesehatan Rusia saat ini memprioritaskan obat-obatan pangenotypic, yang cocok untuk menyembuhkan segala jenis virus, Zepatier memiliki permintaan yang tinggi.

Tahun lalu, porsi obat dalam pola pengobatan yang dibiayai oleh pemerintah berjumlah 19 persen, atau 11 juta dolar AS dalam bentuk uang, menurut analis di Zdravresurs, seperti dikutip oleh Kommersant. Sejak awal tahun ini, jumlahnya sedikit menurun menjadi 18 perse , atau 7,6 juta dolar AS.

Zepatier tidak memiliki alternatif di Rusia, tetapi beberapa perusahaan farmasi saat ini sedang mengerjakan obat generik, menurut kementerian perdagangan negara itu.

Menurut Zdravresurs, penghentian pasokan Zepatier tidak akan berdampak besar jika pejabat Rusia memperluas penggunaan obat pangenoyipic, termasuk Maviret dan Epclusa, yang diproduksi oleh perusahaan farmasi AS AbbVie dan Gilead.

Meskipun pasokan obat-obatan dan obat-obatan tidak terpengaruh oleh sanksi yang dikenakan pada Rusia, raksasa farmasi global mulai mengurangi operasinya di negara tersebut.

Pada Maret 2022, beberapa perusahaan, termasuk Pfizer, Bayer, Gilead, Novartis, MSD, Sanofi, dan AbbVie, menangguhkan investasi atau uji klinis di Rusia.

MSD telah berhenti memasok Rusia dengan vaksin cacar air, campak, rubella dan gondok, serta Raltegravir, obat untuk mengurangi kemungkinan orang yang terinfeksi HIV akan mengembangkan AIDS. 
Perusahaan tersebut telah menjelaskan bahwa mereka berencana untuk fokus pada pasokan vaksin penting yang tidak memiliki alternatif lain di Rusia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya