Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Imbas Sekte Sesat, Kenya Larang Aktivitas Lima Gereja yang Miliki Banyak Pengikut

SABTU, 19 AGUSTUS 2023 | 18:35 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Kenya telah melarang aktivitas lima gereja di negaranya, termasuk gereja yang dipimpin oleh tokoh kultus kontroversial Paul Mackenzie, atas kekhawatiran keselamatan publik.

Keputusan ini diumumkan oleh Panitera Perhimpunan Maria Nyariki melalui sebuah pernyataan pada Jumat (18/9), setelah adanya kasus ratusan pengikut gereja yang mati massal karena ajaran sesat di Kenya.

Langkah terbaru ini telah mendapat persetujuan dari Presiden Kenya William Ruto dan Wakil Presiden Rigathi Gachagua.


"Presiden dan Wapres Kenya mendukung langkah tersebut, dan menyatakan kekhawatiran mereka atas keselamatan publik," tulis Yeni Safak dalam laporannya, Sabtu (19/8).

Selain gereja yang dipimpin oleh Paul Mackenzie, gereja-gereja lain yang dilarang termasuk Kings Outreach Church, Helicopter of Christ Church, Theophilus Church, dan Royal Park Home Owners Estate Association, yang semuanya memiliki jumlah pengikut yang banyak dan setia.

Selain melarang operasi lima gereja, kedua pemimpin Kenya juga mendesak penyelidikan menyeluruh terhadap peraturan organisasi keagamaan di negaranya, setelah kasus pendeta Mackenzie yang menghasut pengikut kultus Shakahola, untuk melakukan puasa sampai mati dengan janji bahwa mereka akan bertemu dengan Yesus.

Insiden ini memicu kehebohan di seluruh Kenya bahkan negara-negara lain, karena jumlah kematian akibat aksi tersebut melampaui 400 orang pada bulan Juli setelah penemuan mayat di hutan Shakahola dekat kota pesisir Malindi.

Proses penyelidikan sampai saat ini masih berlangsung sejak pertengahan April, dan sebanyak 37 orang telah ditangkap terkait kasus pembunuhan massal ini, termasuk Mackenzie dan istrinya, Joyce Mwikamba.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya